Jumat 21 Sep 2018 16:38 WIB

Ini Rekayasa Lalu Lintas Jelang Penetapan Nomor Urut Capres

Penutupan dilakukan untuk memberikan ruang kepada masing-masing calon.

Rep: Rizkyan adiyudha/ Red: Muhammad Hafil
Petugas melintas dihalaman kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jakarta, Jumat(7/9).
Foto: Republika/Tahta Adilla
Petugas melintas dihalaman kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jakarta, Jumat(7/9).

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Aparat kepolisian memberlakukan rekayasa lalu lintas di sekitaran kompleks Komisi Pemilihan Umum (KPU), Jumat (21/9). Rekayasa dilakukan jelang pengundian nomor urut pasangan calon presiden dan wakil presiden untuk pemilu 2109 di KPU.

Kapolres Jakarta Pusat Kombes Pol Roma Hutajulu mengatakan, rencananya kepolisian akan melakukan penutupan arus di jalan depan KPU. Arus akan diberlakukan dua arah, baik dari arah bundaran HI ke taman suropati bahkan sebaliknya. Dia mengatakan, hal itu dilakukan untuk memberikan ruang kepada masing-masing calon pasangan pada saat hadir sesuai dengan sektornya sendiri-sendiri.

Roma mengungkapkan, pasukan yang akan diterjunkan yaitu kurang lebih 5000 personel gabungan, baik polda, kodam, maupun pemprov. Dia mengatakan, rekayasa lalu lintas akan mulai diberlakukan mulai pukul 16.00 WIB sambil melakukan pemasangan barikade sesuai SOP pengamanan.

"Sebenarnya tidak beda jauh dari pengamanan pendaftaran kemarin. Yang terpenting, kami mengimbau agar masyarakat menghindari jalan Imam Bonjol khususnya depan kantor KPU," kata Kombes Roma Hutajulu.

Roma mengatakan, apar juga sudah melakukan antisipasi pengamanan untuk mengendalikam massa di luar parpol. Dia mengatakan, telah memberikan ruamg di sebrang titik kumpul massa kedua calon untuk memberikan jalur bagi para pasnagam calon untuk berhenti dan turun di depan kantor KPU.

"Tapi selebihnya yang tidak masuk rangkaian kami imbau sudah harus mengerti di seberang KPU seperti masa pendaftaran kemarin," katanya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement