Rabu 26 Sep 2018 21:15 WIB

Sumbar Tawarkan Investasi Energi Baru Terbarukan

Di Australia, Irwan tawarkan energi baru terbarukan dan sektor lainnya

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Esthi Maharani
Gubernur Sumbar Irwan Prayitno (IP)
Foto: Republika/Sapto Andika Candra
Gubernur Sumbar Irwan Prayitno (IP)

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Gubernur Sumatra Barat Irwan Prayitno kembali menawarkan 'dagangannya' ke calon investor di Australia. Dalam kunjungannya ke Benua Kangguru tersebut, Irwan menghadiri Australia Business Summit (IABS) 2018. Di hadapan sejumlah calon investor potensial, Irwan menawarkan potensi pariwisata, energi baru terbarukan, perikanan, dan pertambangan.

"Di Forum IABS kita mengajak pengusaha Australia dan pengusaha Indonesia di Australia untuk berinvestasi di Sumbar, dan untuk meningkatkan kunjungan wisatawan dari Aussie ke Sumbar, terutama Mentawai dan Mandeh," jelas Irwan, Rabu (26/9).

Di sektor perikanan, Irwan mencoba mengundang investor yang mau membangun fasilitas penangkapan dan pengolahan ikan, termasuk budidaya mutiara. Sedangkan di sektor energi baru terbarukan, Irwan fokus pada penawaran potensi pembangkit listrik tenaga mikro hydro (PLTMH) dengan potensi lebih kurang 1.600 MW. Potensi panas bumi di Sumbar sebesar 1.200 MW, juga ia paparkan dalam presentasi di hadapan calon investor.

Irwan juga memaparkan tentang peluang peluang ekspor rendang dan kuliner khas Sumbar ke Australia, terutama Sidney dan Melbourne. "Kini sudah ada pengusaha yang memulainya," ujarnya.

Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) pusat menargetkan Rp 8,3 triliun untuk investasi Sumbar sepanjang 2018. Bercermin dari tahun lalu, investasi lokal sedikit mengalami penurunan, sementara Penanaman Modal Asing atau (PMA) meningkat tajam hampir 400 persen.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement