Senin 01 Oct 2018 13:39 WIB

Jokowi Pimpin Upacara Hari Kesaktian Pancasila

Presiden Jokowi dan Wapres Jusuf Kalla menghadiri upacara Hari Kesaktian Pancasila.

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Bayu Hermawan
Upacara Hari Kesaktian Pancasila. Presiden Joko Widodo menjadi inspektur Upacara Peringatan Hari Kesaktian Pancasila di Monumen Pancasila Sakti, Jakarta, Senin (1/10).
Foto: Republika/ Wihdan
Upacara Hari Kesaktian Pancasila. Presiden Joko Widodo menjadi inspektur Upacara Peringatan Hari Kesaktian Pancasila di Monumen Pancasila Sakti, Jakarta, Senin (1/10).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjadi inspektur upacara Hari Kesaktian Pancasila di halaman Monumen Pancasila Sakti, Kompleks Lubang Buaya, Jakarta Timur, Senin (1/10). Upacara tersebut dihadiri sejumlah menteri kabinet dan tamu dari negara sahabat.

Berdasarkan pantauan, upacara berlangsung tepat pukul 08:07 WIB. Presiden Jokowi yang mengenakan jas biru tua masuk ke panggung upacara didampingi oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla yang mengenakan setelan jas hitam.

Sementara itu, Ibu Negara Iriana Jokowi tampak mengenakan kebaya berwarna ungu dengan kain batik. Ia tampak berdiri bersama istri Wapres Jusuf Kalla, Mufidah Kalla. Dalam upacara ini, Ketua MPR Zulkifli Hasan membacakan teks Pancasila. Sedangkan, naskah Undang-Undang Dasar Negara RI 1945 dibacakan oleh Ketua DPD RI Oesman Sapta Odang.

Sementara, pembacaan dan penandatanganan naskah ikrar Pancasila dilakukan oleh Ketua DPR Bambang Soesatyo. Upacara berlangsung khidmat. Rangkaian upacara pun ditutup dengan doa yang dibacakan oleh Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin.

photo
Upacara Hari Kesaktian Pancasila. Presiden Joko Widodo bersama Wapres Jusuf Kalla tiba di Monumen Pancasila Sakti, Jakarta, Senin (1/10).

Usai melaksanakan upacara, Presiden Jokowi dan Wapres Jusuf Kalla juga tampak meninjau sumur, monumen Pancasila, dan sejumlah bangunan bersejarah lainnya. Sejumlah menteri Kabinet Kerja beserta tamu dari negara sahabat hadir dalam upacara tersebut.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement