REPUBLIKA.CO.ID, PURWOKERTO -- Upaya menciptakan pemilu damai, terus menerus digaungkan lembaga terkait di Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah. Setelah KPU dan pihak kepolisian Banyumas menggelar deklarasi Pemilu Damai, Bawaslu Banyumas juga menggelar kegiatan serupa. Deklarasi yang dilaksanakan Bawaslu ini, digelar di Hotel Java Heritage.
Dalam acara tersebut, hadir sejumlah tokoh perwakilan dari partai politik yang akan mengikuti pemilu di Banyumas. Selain itu, acara juga dihadiri pejabat jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Daerah. Kapolres Banyumas, AKBP Bambang Yudhantara Salamun, dalam acara itu menyebutkan ada ratusan caleg dari 16 parpol yang akan menggelar kampanye di Kabupaten Banyumas.
Caleg yang akan melakukan kampanye, antara lain terdiri dari caleg untuk DPR sebanyak 95 orang, caleg untuk DPRD provinsi sebanyak 119 orang, caleg untuk DPRD Kabupaten sebanyak 504 orang, dan caleg DPD sebanyak 20 orang.
Terkait hal ini, Bupati Achmad Husein meminta agar para caleg yang akan memperebutkan suara dukungan di Kabupaten Banyumas, ikut menjaga situasi kondusif di Kabupaten Banyumas. Antara lain dengan tidak memberikan janji palsu, tidak melakukan praktik politik uang, dan tidak menjelek-jelekkan pihak lain.
Ia menyebutkan, seorang caleg boleh saja menyampaikan janji-janji yang akan dilaksanakan bila terpilih menjadi anggota legislatif. Namun hendaknya janji yang disampaikan merupakan janji yang realistis dan memang bisa dilaksanakan. ''Bukan janji yang istilahnya sekarang disebut 'PHP' atau Pemberi Harapan Palsu,'' katanya.
Menurutnya, bila seorang caleg melakukan PHP, maka hal ini juga akan diikuti caleg lainnya yang pada ujungnya bisa membuat kisruh. ''Lebih dari itu, kelak bila terpilih tentu akan mendapat banyak tuntutan dari konstituennya,'' jelasnya.
Selain itu, Husein juga meminta agar saat melaksanakan kampanye, para caleg tidak saling menjelek-jelekkan caleg lainnya. ''Seorang caleg harus berfikir positif. Tidak baik bila seorang caleg berfikiran negatif, sehingga dalam kampanyenya selalu menjelek-jelekan caleg lain,'' katanya.
Menurutnya, bila seorang caleg sudah berfikiran negatif dan menjelek-jelekan caleg lain, maka hal ini akan memunculkan banyak hal yang tidak baik di tengah masyarakat. ''Bahkan akhirnya berkembang kampanye hitam dan berita hoak yang akan meresahkan masyarakat,'' ujar dia.
Sementara untuk mengantisipasi berbagai hal yang mungkin terjadi selama pelaksanaan pemilu di Banyumas, Kapolres AKBP Bambang Yudhantara menyatakan telah melakukan berbagai hal. Antara lain membentuk satgas cyber troop yang akan memantau kemungkinan adannya kampanye hitam di sosial media, membentuk satgas money politics, dan mengintensifkan patroli tim Bawor dalam menjaga situasi kamtibmas di Banyumas.
''Muara pembentukan tim ini, adalah untuk menciptakan situasi kamtibmas menjelang pemilu yang aman dan sejuk di Banyumas,'' katanya.
Sementara Koordinator Divisi Pengawasan, Humas dan Hubungan Antar Lembaga Bawaslu Banyumas, Yon Daryono, mengakui deklarasi Pemilu Damai memang sudah berulang kali dilaksanakan di Banyumas. Baik yang digelar KPU, Polres Banyumas, juga Bawaslu.
''Hal ini memang sengaja digelar agar para caleg betul-betul berjanji agar pemilu di Banyumas bisa benar-benar berlangsung damai,'' katanya.