Rabu 17 Oct 2018 01:07 WIB

Bumi Perkemahan H Agus Salim Diresmikan

spirit Haji Agus Salim sebagai tokoh pendiri SI harus diadopsi

Rep: Ita Nina Winarsih/ Red: Esthi Maharani
Menko Polhukam Wiranto, saat meresmikan Buper H Agus Salim, di Desa Ciwareng, Kecamatan Babakan Cikao, Kabupaten Purwakarta, Selasa (16/10).
Foto: Republika/Ita Nina Winarsih
Menko Polhukam Wiranto, saat meresmikan Buper H Agus Salim, di Desa Ciwareng, Kecamatan Babakan Cikao, Kabupaten Purwakarta, Selasa (16/10).

REPUBLIKA.CO.ID, PURWAKARTA -- Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam), Wiranto, meresmikan bumi perkemahan (Buper) H Agus Salim, di Desa Ciwareng, Kecamatan Babakan Cikao, Kabupaten Purwakarta. Peresmian ini, bertepatan dengan milad Syarikat Islam ke 113.

"Saya ke sini, mewakili Presiden Joko Widodo. Dalam undangan, yang seharusnya meresmikan Buper ini, ya Pak Presiden. Tapi, karena ada halangan, jadi saya yang mewakili," ujar Wiranto, saat membacakan sambutan dihadapan ratusan undangan, Selasa (16/10).

Menurut Wiranto, sebelum dirinya bertolak ke Purwakarta, Presiden Jokowi titip salam untuk undangan dan warga di daerah ini. Presiden berpesan, supaya seluruh warga tetap menjaga semangat nasionalisme serta semangat ukhuwah islamiah, watoniah, serta semangat untuk terus membangun persatuan bangsa.

Karena itu, momentum ini cocok dengan milad Syarikat Islam yang ke 113 tahun ini. Menurutnya, semangat persatuan dan semangat untuk memberikan toleransi yang dimiliki Syarikat Islam harus dapat diwarisi oleh generasi muda sekarang.

Apalagi jika mengingat Syarikat Islam pada awal berdirinya berkontribusi pada negeri ini. Dengan mengambil bagian dalam menyatukan berbagai kelompok masyarakat, etnik dan berbagai agama untuk masuk dalam bingkai NKRI, tentu itu adalah sumbangan yang luar biasa dari Syarikat Islam.

Mantan Panglima ABRI itu juga mengatakan, spirit Haji Agus Salim sebagai tokoh pendiri SI harus diadopsi untuk bagaimana melanjutkan perjuangan para pendahulu. Terutama, melanjutkan perjuangan bangsa yang belum selesai.

"Tadi saat pidato dari Ketum PP SI Hamdan Zoelva bahwa tujuan utama adalah masyarakat adil dan makmur, dan itu harus dapat dicapai jika bangsa ini punya kesadaran untuk bersatu," ujarnya.

Kesatuan membangun ukhuwah tadi,  kiranya sudah sangat sejalan dengan arahan dari Presiden. Bahwa, bagaimana bangsa ini bisa  memelihara kebersamaan. Mengingat, persatuan dan kesatuan ini sangat penting untuk terus dipelihara.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement