Kamis 18 Oct 2018 01:11 WIB

Puluhan Santri di Temanggung Diduga Keracunan Makanan

54 santri dirawat di RSUD Temanggung dan Puskesmas Selopampang

keracunan makanan
Foto: ANTARA/ Saiful Bahri
keracunan makanan

REPUBLIKA.CO.ID, TEMANGGUNG -- Puluhan santri Pondok Pesantren Darul Muttaqien di Dusun Balong, Desa Ngaditirto, Kabupaten Temanggung, dirawat di Puskesmas Selopampang dan RSUD Temanggung. Mereka dirawat karena diduga mengalami keracunan makanan.

Kepala Seksi Surveilans dan Imunisasi Dinas Kesehatan Kabupaten Temanggung, Sukamsih, mengatakan, 54 santri di ponpes tersebut dibawa ke Puskesmas Selopampang dan RSUD Temanggung karena mengalami diare.

Ia menyebutkan 22 santri dirawat di RSUD Temanggung, 16 santri dirawat di Puskesmas Selopampang, dan sisanya menjalani rawat jalan.

Ia menuturkan pada Senin (15/10) para santri mengikuti pertandingan olahraga di GOR Bambu Runcing Temanggung dan membawa bekal nasi dalam kemasan kardus. Bekal tersebut kemudian dimakan setelah mengikuti pertandingan olahraga.

Berdasarkan keterangan beberapa santri, katanya, pada Senin (15/10) malam mereka sudah merasa sakit perut tetapi tidak begitu dirasakan. Pada Selasa (16/10) sore, mereka mengalami mual dan diare kemudian diperiksakan ke Puskesmas Selopampang dan sebagian dirujuk ke RSUD Temanggung.

"Pada Selasa (16/10) malam ada 18 santri yang menjalani rawat inap di RSUD Temanggung dan 16 santri rawat inap di Puskesmas Selopampang dan hari ini tambah tiga santri dirawat inap di RSUD Temanggung," kata Sukamsih, Rabu (17/10).

Hingga saat ini belum diketahui secara pasti penyebab keracunan tersebut. Sebab tidak ada sisa makanan yang bisa dijadikan sampel untuk diperiksa di laboratorium.

"Semua makanan sebanyak 50 dos sudah habis dimakan para santri setelah berolahraga sehingga tidak ada makanan yang bisa diperiksa di laboratorium," katanya.

Ia mengatakan biaya perawatan di puskesmas dan RSUD Temanggung ditanggung Pemkab Temanggung karena hal itu sebagai kejadian luar biasa.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement