REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Aktor Amerika, Dwayne Johnson atau tenar dengan nama The Rock tidak melanjutkan kembali 'perang' cuitan twitter dengan seorang jurnalis CNN. Ini terkait peristiwa makan malam Johnson dengan Pangeran Arab Saudi, Mohammed bin Salman di Rupert Murdoch.
Jurnalis CNN bernama Oliver Darcy mengunggah postingan hasil tangkap layarnya dari akun instagram Johnson yang seakan mengkritik bintang Hollywood tersebut. Postingan Johnson yang ditangkap layar oleh Darcy itu bertuliskan, "Malam bersejarah itu. Senang bisa makan malam pribadi dengan Putra Mahkota Arab Saudi, Mohammed bin Salman, keluarga kerajaan dan kadernya luar biasa".
"Pengalaman yang luar biasa untuk mendengar pandangannya yang dalam, namun modern tentang dunia dan tentu saja pertumbuhan positif yang diinginkannya untuk negaranya. Seperti biasa, saya mengajukan banyak pertanyaan. Mendengarkan dan belajar, ” lanjut Johnson dalam cuitannya pada April lalu tersebut.
Darcy kemudian menulis keterangan pada foto tersebut dan menandai akun twitter pemain film Skyscraper itu. "Postingan dari @TheRock ini tidak berkembang dengan baik. Apakah dia memiliki pemikiran baru tentang MBS, tetapi tidak ada tanggapan," tulis Darcy.
This Instagram post from @TheRock did not age well. Reached out to his publicist several times today to see if he has any new thoughts on MBS, but no response. pic.twitter.com/N538sD52X1
— Oliver Darcy (@oliverdarcy) October 19, 2018
Johnson pun sempat menanggapi cuitan tersebut. Johnson berpendapat postingan jurnalis CNN itu sangat konyol. "Benar-benar postingan yang konyol, clickbait, Oliver. Saya terkejut Anda memposting ini. Kembalilah dan lebih seksama membaca kata-kata saya. Saya mendengarkan dan kemudian belajar. Ayolah kawan," balas Johnson.
Namun, Darcy belum menghentikan kritikannya. Menurutnya, sang aktor telah makan malam dengan keluarga rezim otoriter. Ini tidak terlepas dari kabar meninggalnya kritikus Arab Jamal Khashoggi setelah memasuki konsulat Saudi di Istanbul, Tukri pada 2 Oktober.
"Anda makan malam dengan keluarga yang otoriter. Apakah Anda menyesal memberinya platform? Apakah pendapat Anda sudah berubah?," tulis Darcy yang tidak ditanggapi kembali oleh Johnson.
Hingga sore kemarin, Johnson belum membalas tweet Darcy. Media pro-pemerintah di Turki telah membuat laporan jika Kashoggi dibunuh oleh sekelompok yang berasal dari Arab Saudi.
Sementara itu, Arab Saudi memberikan berita versi berbeda, yakmi Khashoggi meninggal dalam "baku hantam" di konsulat. Adapun 18 tersangka Saudi berada di tahanan dan pejabat intelijen telah dipecat. Meskipun para pejabat yang dekat dengan Pangeran Mohammad menjadi sasaran, Arab Saudi tidak sampai melibatkan pewaris eksportir minyak terbesar dunia.