REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menginstruksikan kadernya untuk lebih mengoptimalkan dalam mengkampanyekan calon wakil presiden (cawapres) Sandiaga Salahuddin Uno di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 mendatang. Terkait hal tersebut Anggota Badan Komunikasi Partai Gerindra Andre Rosiade menanggapi santai.

"Ini kan enggak ada yang istimewa sebenarnya, biasa-biasa saja kok," kata Andre kepada Republika.co.id, Senin (22/10).

Menurutnya instruksi tersebut tidak akan berpengaruh terhadap koalisi. Pasalnya ajakan mengkampanyekan Sandiaga sama  saja seperti ajakan untuk memenangkan Prabowo. "Yang penting kan pasangan Pak Prabowo Bang Sandi. kalau hari ini sama PAN, besok sama PKS, besok sama Demokrat, kan enggak ada masalah," ujarnya.

Selain itu, Andre menilai wajar jika upaya yang dilakukan PKS tersebut dalam rangka memanfaatkan coattail effect dari sosok Sandiaga. Apalagi imbuhnya, Sandiaga merupakan sosok yang tidak berpartai.

"Karena Bang Sandi ini figur yang tak berpartai, tentu harapannya mendapatkan coattail effect. Kalau ke Pak Prabowo kan coattail effectnya lebih banyak ke Gerindra mungkin kali ya," ujarnya.

Sebelumnya sebuah surat edaran DPP Partai Keadilan Sejahtera bernomor surat  05/D/EDR/DPP-PKS/2018 tertanggal 17 September 2018 beredar di kalangan wartawan. Surat yang ditandatangani Presiden PKS Sohibul Iman tersebut berisi instruksi kepada seluruh anggota fraksi PKS untuk mengoptimalkan kampanye terhadap Calon Wakil Presiden (Cawapres) Sandiaga Salahuddin Uno di daerah pemilihannya masing-masing demi membangun efek ekor jas (coattail effect).

Direktur Pencapresan PKS Suhud Alynudin tidak membantah hal tersebut. "Kajian di internal kami masih dimungkinkan PKS mendapatkan coattail effect dari sosok Sandi," kata Suhud saat dihubungi Republika.co.id, Senin (22/10).

Ikuti Whatsapp Channel Republika