Selasa 23 Oct 2018 10:51 WIB

Buru Pelaku Vandalisme MRT, Polisi Minta Bantuan Kemenlu

Polres Jaksel mengatakan pelaku adalah WNA yang kerap berpindah-pindah.

Rep: Rahma Sulistya/ Red: Bayu Hermawan
Gerbong MRT yang berada di depo Lebakbulus, Jakarta,  dicorat- coret orang tidak dikenal.
Foto: dok. Humas MRT
Gerbong MRT yang berada di depo Lebakbulus, Jakarta, dicorat- coret orang tidak dikenal.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Polres Metro Jakarta Selatan memastikan pelaku pencorat-coret gerbong MRT Jakarta yang belum beroperasi adalah warga negara asing (WNA), yang kerap berpindah-pindah negara. Pihak kepolisian juga telah berkomunikasi dengan Interpol, bahkan Kementerian Luar Negeri untuk mengejar pelaku.

"Pelaku sudah jelas, hanya saja WNA. Interpol sedang bekerja dan komunikasi dengan pihak Deplu maupun luar negeri," ujar Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Indra Jafar saat dihubungi Republika.co.id, Selasa (23/10).

Meski sudah berkoordinasi, Indra mengatakan belum ada informasi terbaru dari Interpol terkait keberadaan pelaku, pihaknya masih menunggu keberlanjutan pencarian dari Interpol. "Belum, nanti teknis Interpol dengan kita bila sudah ada info posisi yang bersangkutan," kata Indra.

Sebelumnya diberitakan, Kereta MRT di Depo Lebak Bulus, Cilandak, Jakarta Selatan, dicoret-coret oleh orang tak dikenal. Aksi vandalisme itu ada pada salah satu badan kereta MRT.

Kejadian itu baru diketahui pagi hari, Jumat 21 September 2018, ketika Tim keamanan dari Kontraktor yang berada di Depo Lebak Bulus sedang melaksanakan patroli rutin sekitar pukul 07.30 WIB dan menemukan kondisi kereta dalam kondisi tersebut.

Vandalisme ini merupakan kejadian vandalisme ketiga yang terjadi di wilayah Jakarta Selatan, setelah sebelumnya terjadi vandalisme Underpass Mampang dan vandalisme 29 banner Asian Games 2018. Bahkan, terjadi lagi baru-baru ini vandalisme terhadap kereta Bandara Soekarno-Hatta di wilayah Manggarai, Jakarta Selatan.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement