Sabtu 27 Oct 2018 19:31 WIB

KBI Gelar Pelatihan di Manado

Sebanyak 40 peserta ambil bagian dalam pelatihan tersebut.

Imam Malik dalam Pelatihan Juru Bicara Pancasila dengan materi 'Rumah Bersama Bernama Indonesia' yang diselenggarakan di Banda Aceh tanggal 5-8 Oktober 2018.
Foto: Istimewa
Imam Malik dalam Pelatihan Juru Bicara Pancasila dengan materi 'Rumah Bersama Bernama Indonesia' yang diselenggarakan di Banda Aceh tanggal 5-8 Oktober 2018.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Manado menjadi saksi terbentuknya para Juru Bicara Pancasila Sulawesi Utara lewat pelatihan yang diselenggarakan Komunitas Bela Indonesia (KBI). Sebanyak 40 peserta dari berbagai elemen di Kota Manado, Minahasa, Bolaang Mongondow, dan daerah  lain terlibat dalam pelatihan yang diselenggarakan di Hotel Genio  mulai Jumat (26/10) hingga Senin (29/10).

Peserta dibekali materi mengenai menulis, berdebat, dan manajemen media sosial. Gerakan Cinta Damai Sulawesi Utara (GCDS) menjadi partner lokal yang dipilih KBI dalam menyukseskan pelatihan yang diacu pada buku panduan, yakni berjudul “Rumah Bersama Kita Bernama Indonesia” karya Denny JA dan Tim.

GCDS adalah suatu wadah yang menghimpun berbagai organisasi baik lintas iman dan gender. Organisasi ini resmi berdiri pada 10 Desember 2016, bertepatan dengan Hari HAM Internasional. GCDS memiliki agenda bulanan door to door  di rumah para anggotanya yang memiliki identitas yang berbeda. Dalam pertemuan ini, puluhan peserta mendiskusikan isu-isu kontemporer terkait soal keragaman baik lokal maupun nasional.

Dalam sambutannya, Koordinator Komunitas Bela Indonesia Anick HT mengungkapkan kekagumannya pada Manado yang dikenal sebagai kota yang toleran. Menurutnya, Indonesia butuh orang Manado untuk lebih banyak bersuara.

 “Manado menjadi provinsi kedua belas dari rangkaian dari penyelenggaraan Pelatihan Juru Bicara Pancasila di 25 provinsi. Pelatihan ini diadakan agar orang-orang baik seperti Anda berteriak. Sekarang  saatnya orang waras tidak boleh diam karena kebaikan memang harus ditebarkan,” ujarnya dalam siaran pers, Sabtu (27/10).

KBI lewat pelatihan-pelatihan yang diadakan terus mencetak sebanyak mungkin para Juru Bicara Pancasila yang akan mengampanyekan konten terkait kebinekaan dan antiterorisme. Caranya dengan memproduksi konten-konten positif berupa video dan meme dari para peserta dari berbagai daerah untuk setidaknya mencoba menghalau konten-konten negatif, seperti ujaran kebencian yang marak di media sosial, terutama di tahun politik.

"Pelatihan ini juga akan melibatkan jaringan lintas agama dan lintas elemen dari 34 provinsi di Indonesia. Diharapkan juga akan terbentuk jaringan nasional yang melakukan agenda-agenda yang berorientasi merawat kebinekaan dan toleransi di Indonesia," kata Anick.

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement