Senin 29 Oct 2018 00:15 WIB

Hujan, Jokowi Urung Pimpin Peringatan Sumpah Pemuda di Bogor

Hujan deras disertai petir membuat peringatan Sumpah Pemuda urung terlaksana.

Presiden Joko Widodo
Foto: Antara/ICom/AM IMF-WBG/Afriadi Hikmal
Presiden Joko Widodo

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Iring-iringan mobil Presiden Joko Widodo meninggalkan lokasi acara puncak peringatan Sumpah Pemuda ke-90 di Kebun Raya Bogor, Ahad (28/10) malam. Hingga pukul 22.00 WIB, acara puncak peringatan Sumpah Pemuda yang dilangsungkan di Taman Astri Kebun Raya Bogor belum bisa dimulai.

Sementara itu, hujan deras disertai kilat dan petir mengguyur semakin deras. Acara puncak peringatan Sumpah Pemuda ke-90 dengan tema "Perbedaan adalah Kekuatan" dihadiri sekitar 3.000 orang undangan yang terdiri atas pemuda berasal dari berbagai kalangan mulai dari pelajar, anggota komunitas, pelaku start up, dan lainnya.

Hujan deras disertai kilat dan petir membuat sejumlah tamu satu per satu mulai meninggalkan lokasi acara. Sejumlah tamu lainnya memilih bertahan di tenda. Kilat dan petir yang menyambar beberapa kali juga sempat membuat tamu undangan berteriak histeris.

Acara puncak peringatan Sumpah Pemuda ke-90 ini dijadwalkan mulai pukul 20.00 WIB dan akan disiarkan oleh salah satu stasiun televisi yang menggarap pesta pembukaan dan penutupan Asian Games 2018. Pihak panitia melalui pengeras suara beberapa kali menyampaikan informasi acara akan dimulai setelah hujan reda.

Sejumlah tamu memilih pulang karena melihat jam sudah larut malam, dan jika dimulai acara tidak akan efektif.

"Besok juga harus masuk kerja, jadi kalaupun dimulai acaranya sudah tidak efektif acaranya," kata salah satu tamu undangan.

Baca juga: BMKG: Jakarta Waspada Banjir

Sebelumnya, di di Delta Wibawa Pendopo Sidoarjo, Jawa Timur, Ahad (28/10), Jokowi mengingatkan para pemuda mengenai makna Hari Sumpah Pemuda yang jatuh pada 28 Oktober. Menurut Jokowi, peringatan Hari Sumpah Pemuda ini dimaknai dengan persatuan bangsa untuk memajukan Indonesia.

Ia optimistis, negara ini akan maju di tangan para pemuda Indonesia apabila terus bersatu. "Bertumpah darah satu Indonesia, berbangsa satu bangsa Indonesia, berbahasa satu Indonesia. Itu yang selalu kami ingatkan. Kita utamannya pemuda harus bergandengan tangan bersatu untuk menggerakkan Indonesia sekarang atau yang akan datang," ujar Jokowi.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement