Senin 29 Oct 2018 15:24 WIB

Boeing Tanggapi Jatuhnya Pesawat Lion Air

Pesawat tersebut didatangkan pada 15 Agustus lalu.

Rep: Mimi Kartika/ Red: Muhammad Hafil
Personel Basarnas melakukan penyelaman untuk mencari korban pesawat Lion Air bernomor penerbangan JT-610 rute Jakarta-Pangkalpinang yang jatuh di laut utara Karawang, Jawa Barat, Senin (29/10/2018).
Foto: Antara/H0-Basarnas
Personel Basarnas melakukan penyelaman untuk mencari korban pesawat Lion Air bernomor penerbangan JT-610 rute Jakarta-Pangkalpinang yang jatuh di laut utara Karawang, Jawa Barat, Senin (29/10/2018).

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Pesawat Lion Air dengan nomor JT 610 rute Jakarta-Pangkalpinang jatuh di Tanjung Karawang pada Senin (29/10) pagi. Pesawat terbang ini merupakan salah satu keluaran terbaru Boeing dengan tipe Boeing 737 MAX 8 registrasi PK-LQP.

Pihak Boeing selaku produsen pesawat tersebut juga menanggapi terkait salah satu produknya yang mengalami kecelakaan. Pihak Boeing memberikan tanggapannya tersebut melalui akun Twitter resminya @BoeingAirplanes.

"Boeing mengetahui laporan tentang kecelakaan pesawat itu dan secara dekat memonitor situasi," tulis akun @BoeingAirplanes pada Senin (29/10) siang.

"Kami sangat sedih dengan hilangnya Lion Air Flight JT 610. Kami mengungkapkan kepedulian kami kepada mereka yang ada di pesawat, dan menyampaikan simpati sepenuh hati kepada keluarga dan orang-orang yang mereka cintai," lanjut akun tersebut dua jam setelahnya.

Seperti disampaikan Ketua Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Soerjanto Tjahjono dalam konferensi pers di Basarnas, Senin (29/10), mengatakan pesawat Lion Air JT 610 yang jatuh itu baru mengudara pada Agustus 2018.

Pesawat ini baru tiba pada Rabu, 15 Agustus 2018. Jam terbangnya juga masih sekitar 800 jam. Lion Air mendatangkan 10 pesawat jenis Boeing 737 MAX 8 (B38M) itu dari Bandar Udara Internasional Boeing Field King County (BFI) pada Senin (13/8) pukul 16.44 waktu setempat.

Public Relations Manager Lion Air Group Andy M Saladin mengatakan, pihaknya telah membuat pesanan Boeing 737 MAX 8 sebanyak 218 unit. Sementara, tiga unit untuk Malindo Air di Malaysia dan lima unit untuk mendukung operasi Lion Air di Indonesia pada 2017.

"Sebagai maskapai pertama di Indonesia yang mengoperasikan MAX 8 tentunya kami sangat bangga. Pesawat baru ini akan mendukung kami untuk dapat terus mengembangkan rute-rute perjalanan ke destinasi yang lebih jauh lagi, dan menjalankan peran penting dalam menghadirkan biaya penerbangan yang terjangkau," ujar Andy dalam siaran pers di website resmi Lion Air pada 31 Juli 2017 lalu.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement