Rabu 31 Oct 2018 21:54 WIB

Tim SAR Gabungan Temukan Barang Penumpang di Dasar Laut

Pencarian terus dilakukan selama 24 jam.

Rep: Ronggo Astungkoro/ Red: Ani Nursalikah
Sejumlah Tim SAR gabungan saat melakukan pencarian dalam proses evakuasi pesawat Lion Air JT 610 di Perairan Karawang, Jawa Barat, Rabu (31/10).
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Sejumlah Tim SAR gabungan saat melakukan pencarian dalam proses evakuasi pesawat Lion Air JT 610 di Perairan Karawang, Jawa Barat, Rabu (31/10).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tim search and rescue (SAR) gabungan melihat dan menemukan barang-barang penumpang di dasar lautan. Diyakini, bagian-bagian pesawat yang besar berada di sekitar barang-barang tersebut.

"Kami sudah bisa mlihat dan menemukan hal-hal yang berkaitan dengan barang-barang penumpang. Apakah itu life jacket, celana, ada baju, ada lain-lain banyak tadi. Kita lihat di dasar laut, bukan di atas," ujar Kepala Badan SAR Nasional (Basarnas), Marsekal Madya Muhammad Syaugi, di Jakarta, Rabu (31/10).

Atas dasar temuan tersebut, Syaugi merasa yakin bagian-bagian besar pesawat Lion Air JT 610 berada di sekitar lokasi temuan itu. Lokasi ini berada di kurang lebih 400 meter arah barat laut dari titik koordinat terakhir pesawat tersebut melakukan kontak.

"Kami berharap malam ini dengan dukungan TNI-Polri serta BPPT dan KNKT, kami berharap itu segera bisa ditemukan. Termasuk black box karena ping locater tadi sudah berbunyi, cuma kita visual belum lihat," ujarnya.

Syaugi menuturkan, pelaksanaan pengecekan tersebut tidaklah mudah. Meskipun titik koordinat sudah diketahui, ketika penyelam dan alat-alat pendeteksi diturunkan, semua itu dapat bergeser dengan mudah karena arus di laut cukup deras. Di area tersebut pun banyak pipa-pipa milik Pertamina. Hal tersebut dapat diatasi setelah kapal mendapatkan izin untuk menurunkan jangkar.

"Kendala tadi itu arus sore tadi. Kalau pagi sampai siang arus cukup tenang, di atas permukaan tenang," katanya.

Meski demikian, ia menjelaskan, pencarian terus dilakukan selama 24 jam, sesuai dengan instruksi Presiden Joko Widodo. Penyelaman malam pun dimungkinkan dilakukan apabila memang kondisi laut memungkinkan bagi keselamatan para penyelam.

"Penyelaman malam dimungkinkan apabila arus memungkinkan untuk keselamatan penyelam, karena keselamatan nomor satu," kata dia.

Fokus evakuasi ke depan setelah temuan hari ini adalah pencarian badan pesawat dan kotak hitam di sekitar area tersebut. Menurutnya, jumlah penyelam yang akan diterjunkan tidak ada perubahan karena sudah mencukupi.

"Saya kira penyelam sudah cukup banyak, dengan fokus tadi itu sudah tidak ada masalah," katanya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement