Kamis 01 Nov 2018 14:59 WIB

Keluarga: Apapun yang Didapat akan Dibawa ke Kampung

Pihak keluarga terdekat sudah menjalani tes DNA di RS Polri.

Rep: Dedy Darmawan Nasution/ Red: Muhammad Hafil
Pihak keluarga didampingi Petugas mencari barang milik korban pesawat Lion Air JT 610 yang jatuh di perairan Tanjung Karawang di Posko Evakuasi Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Rabu (31/10/2018).
Foto: Antara/Muhammad Adimaja
Pihak keluarga didampingi Petugas mencari barang milik korban pesawat Lion Air JT 610 yang jatuh di perairan Tanjung Karawang di Posko Evakuasi Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Rabu (31/10/2018).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wahyu Susilo (31 tahun) menjadi salah satu korban kecelakaan maut pesawat Lion Air JT 610 rute Cengkareng-Pangkal Pinang. Hingga hari keempat evakuasi, keluarga berharap agar jasad Wahyu segera ditemukan agar bisa dibawa ke Temanggung, kampung halamannya.

"Istrinya ada di Klaten, tapi sepertinya jenazah mau dibawa ke Temanggung," kata Agus, sepupu Wahyu Susilo saat ditemui di Posko Crisis Centre, Hotel Ibis Cawang, Jakarta Timur, Kamis (1/11).

Agus menuturkan, Wahyu menaiki pesawat Lion Air menuju Pangkal Pinang untuk urusan dinas luar kota. Wahyu sendiri bekerja di Jakarta dan tinggal di sebuah rumah kost. Pada Minggu (28/10) pagi, ia sempat pulang ke Klaten untuk menemui istrinya, lalu kembali ke Jakarta menaiki kereta api.

Meski keluarga ingin mebawa jasar korban ke Temanggung, pada nyatanya hingga siang ini Tim DVI Polri belum memberikan hasil identifikasi baru. Sejak Rabu kemarin, tim baru berhasi mengidentifikasi satu korban meninggal atas nama Jannatun Cyntia Dewi.

"Belum ada informasi terkini. Belum ada juga barang Wahyu yang didapat. Pasti apapun nanti yang ditemukan akan dibawa ke kampung," ujar Agus.

Agus menjelaskan, pihak keluarga terdekat Wahyu sudah menjalani tes DNA di RS Polri Kramat Jati kemarin pagi. Di siang hari, perwakilan kantor tempat Wahyu bekerja juga telah menemui keluarga. Sementara itu, orang tua Wahyu sudah kembali ke Temanggung karena sudah banyak sanak saudara yang berkunjung memberi dukunga.

Wahyu Susilo merupakan satu dari 181 penumpang Boeing 737 MAX 8 dengan nomor regitrasi PQ-LPQ milik Lion Air. Keluarga Wahyu adalah keluarga terakhir yang melapor ke posko Lion Air untuk memberikan informasi data dan menjalani tes DNA.

Hingga saat ini, proses evakuasi masih berlangsung. Laporan terakhir yang diterima, bagian badan pesawat Lion Air JT 610 telah ditemukan oleh para penyelam Dinas Penyelamatan Bawah Air (Dislambair).

"Di bawah itu ketemu bodi pesawat. Tapi, sudah hancur. Dia kayak jeruk, kebuka begitu," ujar Kepala Dislambair Kolonel Monang Sitompul di atas Kapal LCU-1 KRI Banda Aceh-593 yang berlayar di Perairan Karawang, Laut Jawa, Jawa Barat, Kamis (1/11).

Selain menemukan bagian badan pesawat, para penyelam juga menemukan potongan tubuh korban jatuhnya pesawat Lion Air JT610 di perairan Tanjung Karawang, Laut Jawa, Jawa Barat.

Monang menjelaskan, kondisi badan pesawat sudah hancur dan berhamburan di dasar laut. Meski hancur dan berhamburan, posisinya memanjang sekitar 20 meter. Ia menggambarkan, puing-puing di bawah laut tersebut seperti rumah yang terkena bom.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement