Jumat 02 Nov 2018 10:55 WIB

Kemenhub akan Audit Khusus Lion Air

Kemenhub akan menggelar pembicaraan dengan Boeing.

Menteri Perhubungaan Budi Karya Sumadi memberikan keterangan pers terkait kecelakaan pesawat Lion Air JT610 di Kantor Kementerian Perhubungan, Jakarta, Kamis (1/11).
Foto: Republika/Prayogi
Menteri Perhubungaan Budi Karya Sumadi memberikan keterangan pers terkait kecelakaan pesawat Lion Air JT610 di Kantor Kementerian Perhubungan, Jakarta, Kamis (1/11).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Perhubungan akan melakukan audit khusus terhadap seluruh pesawat Boeing 737 MAX 8 milik Lion Air Group. Audit dilakukan menyusul jatuhnya pesawat Lion Air di perairan Karawang.

"Kemenhub melakukan audit spesial bagi Lion. Kalau kemarin kan investigasi terhadap Boeing 737 MAX yang 11 unit, sekarang audit spesial," kata Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi saat ditemui usai pembukaan Lokakarya Wartawan di Jakarta, Jumat.

Dia menjelaskan audit khusus mencakup pada intensifikasi terhadap serangkaian pesawat 737 itu. Mulai dari prosedur operasi standar (SOP), pesawatnya itu sendiri hingga pilot. "Kami akan lakukan audit spesial SOP-nya. Kemudian pesawat-pesawatnya. Semua pilot dari 737 akan kami lakukan asesemen dan kami tanya," katanya.

Baca juga, Nelayan Rasakan Dentuman Keras Pesawat Lion Air Jatuh.

Ia menambahkan, Kemenhub juga akan mengaudit dari sisi manufaktur. Untuk itu, Kemenhub akan menggelar pembicaraan dengan Boeing.  "Bisa jadi juga kami melakukan audit terhadap manufakturnya. Kami hanya spesifikasi seperti apa, fungsi avionik seperti apa," katanya.

Audit khusus terhadap pesawat Boeing 737 MAX 8 itu akan selesai dalam satu hingga dua minggu ke depan.

Budi mengatakan hasil spesial audit itu akan diserahkan sebagai bahan investigasi Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT).  Selain audit, Kemenhub juga mengintensifkan pemeriksaan kelaikan (ramp check) terhadap 40 persen pesawat Lion.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement