Jumat 02 Nov 2018 12:00 WIB

Psikolog Babel Dampingi Anak Keluarga Korban Lion Air

Anak-anak itu perlu diberikan kegiatan positif untuk mengembalikan kepercayaan diri.

Isak tangis keluarga korban kecelakaan pesawat Lion Air JT610 di Posko Ante Mortem DVI RS Polri, Jakarta, Selasa (30/10).
Foto: Republika/Prayogi
Isak tangis keluarga korban kecelakaan pesawat Lion Air JT610 di Posko Ante Mortem DVI RS Polri, Jakarta, Selasa (30/10).

REPUBLIKA.CO.ID, PANGKAL PINANG -- Himpunan Psikolog Seluruh Indonesia Sumsel di Bangka Belitung siap mendampingi anak keluarga korban Lion Air yang mengalami shock berat. Anak-anak tersebut kehilangan orang tua yang menjadi penumpang Lion Air yang jatuh di Perairan Tanjung Kerawang, Jawa Barat.

"Anak-anak ini harus didampingi, agar mereka terhindar depresi berat yang merusak masa depannya," kata Psikolog Sumsel-Babel Silmika Wijayanti di Pangkalpinang, Jumat (2/11).

Ia mengatakan, anak-anak penumpang korban pesawat naas itu membutuhkan pendampingan, motivasi, dan perlu diberikan kegiatan positif untuk mengembalikan kepercayaan diri. Karena mereka saat ini mencari dan membutuhkan kasih sayang orang tuanya. "Apabila anak-anak ini tidak didampingi, dikhawatirkan dapat menimbulkan depresi, stres dan gangguan psikologis lainnya, karena mereka belum bisa menerima kondisi yang dialami," ujarnya.

Menurut dia, anak korban harus diarahkan ke kegiatan yang positif, motivasi dari keluarga, guna mengembalikan kepercayaan diri dan menerima kondisi yang dialaminya. Anak anak tersebut tidak boleh ditinggalkan sendirian, karena akan memperburuk kondisi psikologis dan mentalnya.

Saat ini, jumlah psikolog yang disiagakan di Posko Crisis Center Bandara Depati Amir Pangkalpinang sebanyak 20 orang dan akan ditambah 50 orang lagi untuk memberikan pendampingan kepada keluarga korban. "Kita siap membantu dan mendampingi anak-anak korban yang membutuhkan kasih sayang orang-orang terdekatnya," kata Silmika Wijayanti.

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement