REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Juru bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Andre Rosiade mengatakan, pidato Prabowo yang menyinggung ‘Tampang Boyolali’ itu dalam konteks bicara ketidakadilan di Indonesia. Prabowo sama sekali tidak menggunakan kata-kata tersebut untuk menghina warga Boyolali.
“Saya sudah tonton video (pidato Prabowo) lengkap. Di situ, Pak Prabowo bermaksud untuk membela ketidakadilan, ketidakmapanan, dan ketidakmakmuran. Substansinya soal ekonomi,” kata Andre kepada Republika.co.id, Ahad (4/11).
Andre menegaskan, inti dari pidato tersebut untuk membela dan memperjuangkan Boyolali. Namun, ia menilai selalu ada saja pihak-pihak yang ingin ‘menggoreng’ hal itu untuk menjatuhkan citra Prabowo di tengah masyarakat.
“Intinya itu, Pak Prabowo mau memperjuangkan masyarakat Boyolali,” kata Andre.
Seperti diketahui, Prabowo Subianto menyebutkan sebuah pernyataan viral karena menyebut ‘Tampang Boyolali’ pada peresmian Kantor Badan Pemenangan Prabowo-Sandi di Boyolali, Jawa Tengah, Selasa (30/10) lalu. Pidato tersebut terekam dalam sebuah video dan kemudian viral di Youtube pada Kamis (1/11).
Prabowo mengatakan, "Saya yakin kalian nggak pernah masuk hotel-hotel tersebut, betul? (Betul, sahut hadirin yang ada di acara tersebut). Mungkin kalian diusir, tampang kalian tidak tampang orang Kaya, tampang kalian, ya, tampang orang Boyolali ini".
Setelah video itu viral dan menyebar di sosial media, Seorang warga bernama Dakun yang mengaku merupakan warga Boyolali kemudian melaporkan Prabowo Subianto ke pihak Polda Metro Jaya. Dakun didampingi kuasa hukumnya, Muannas Aladid.
Andre mengatakan, meski Prabowo sama sekali tidak memiliki maksud untuk menghina, politisi Partai Gerindra itu mengatakan, BPN akan bersikap kooperatif jika Polda Metro Jaya memproses laporan tersebut. BPN menyerahkan sepenuhnya kepada kepolisian sebagai aparat yang berwenang melakukan penyelidikan.
“Kita serahkan. Intinya pelaporan ini mencerminkan bahwa ada upaya untuk menggoreng terus isu ini karena survei Prabowo-Sandiaga makin hari makin meningkat,” ujar dia.
Partai pengusung Prabowo, PKS, menilai tidak ada sama sekali unsur penghinaan yang dilakukan Prabowo. Video pidato Prabowo yang tersebar viral di media sosial tidak menayangkan pidato secara keseluruhan.
"Harus dilihat secara utuh videonya dari awal hingga akhir. Apakah tampak Pak Prabowo betul melakukan apa yang dituduhkan itu?" kata Direktur Pencapresan PKS Suhud Alynudin saat dihubungi, Ahad (4/11).
Menurut mengatakan, setiap melihat video yang viral untuk tidak mudah melaporkan hal-hal dimana publik juga bisa melihat langsung fakta di lapangan. Hal semacam itu dikhawatirkan akan memunculkan kegaduhan di tengah masyarakat disaat-saat masa kampanye damai.
Kendati demikian, Suhud memastikan bahwa Prabowo merupakan warga negara yang taat kepada hukum. Prabowo tidak mungkin menghindar jika ada pihak-pihak yang melaporkan dirinya secara hukum. "Pak Prabowo taat hukum sehingga selalu siap," tuturnya.