Sabtu 10 Nov 2018 07:05 WIB

Gubernur NTB Tawarkan Investasi KEK Mandalika ke Lima Dubes

Gubernur NTB mengajak para dubes melirik potensi NTB sebagai lokasi investasi.

Rep: Muhammad Nursyamsyi/ Red: Bayu Hermawan
Gubernur NTB Zulkieflimansyah
Foto: dok. Pemprov NTB
Gubernur NTB Zulkieflimansyah

REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) Zulkieflimansyah menjamu Wakil Menteri Luar Negeri Abdurrahman Mohammad Fachir dan sejumlah duta besar (dubes) negara luar untuk makan malam di Pendopo Gubernur NTB, Jalan Pejanggik, Mataram, NTB, Jumat (9/11) malam.

Sejumlah dubes yang hadir ialah Dubes Austria Helen Steinhausl, Dubes  Azerbaijan Tamerlan Garayev, Dubes Serbia Slobodan Marinkovic, Dubes Thailand SongPhol Sukchan, dan Dubes Vietnam Pham Vinh Quang dan sejumlah diplomat.

Zul, sapaan akrabnya, mengajak para dubes melirik potensi NTB sebagai lokasi berinvestasi. Menurutnya, NTB memiliki banyak lokasi potensial untuk berinvestas, salah satunya di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika, Lombok Tengah.

"(KEK) Mandalika saya pikir bukan hanya proyek untuk Indonesia, tapi juga dunia internasional," ujar Zul.

Zul mengatakan, Pemprov NTB telah menyediakan berbagai fasilitas untuk mendukung para investor, termasuk sejumlah infrastruktur seperti jalan dan juga fasilitas pendukung lainnya. Zul berharap, kehadiran dubes ke NTB memberi pesan kuat bahwa NTB sudah mulai pulih. Ia optimistis, NTB pada saatnya akan kembali berbenah menjadi sebuah daerah yang maju.

"Nikmati dan habiskan waktu Anda di Lombok," katanya.

Wakil Menteri Luar Negeri Abdurrahman Mohammad Fachir menyampaikan banyak dubes yang ingin datang ke NTB, namun karena sejumlah agenda, para dubes tersebut menunda kunjungannya. "Pesan kuat yang ingin sampaikan yaitu mengajak para fubes itu menikmati keindahan Lombok kemudian mengambil foto dan menyebarkannya melalui media sosial," kata Fachir.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement