REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebanyak 154 jiwa terkena dampak banjir di Kelurahan Kampung Melayu, Jakarta Timur, Senin (12/11). Lurah Kampung Melayu, Setiyawan mengatakan ada 48 kepala keluarga (KK) dari empat RT yang terkena dampak banjir dari luapan Kali Ciliwung tersebut.
"Empat RT yang terkena banjir, yaitu RT 012, RT 013, RT 010, dan RT 011," ujar Setiyawan. Diinformasikan air masuk ke pemukiman warga sekitar pukul 02.00 WIB dengan ketinggian 50 hingga 100 cm di empat RT. Lalu, pada pukul 09.00 WIB air sudah berangsur surut hingga ketinggian 10 hingga 20 cm.
Sekretaris Lurah, Rosefin mengatakan pihaknya mendapatkan pemberitahuan rutin dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta sehingga warga dapat mengantisipasi kemungkinan terjadinya banjir. "Kami beritahukan kepada RT dan RW setempat tentang banjir kiriman. Tidak ada posko pengungsian dan tidak ada yang tewas akibat banjir," tukasnya.
Kondisi sekitar Jalan Kebon Pala, Kelurahan Kampung Melayu, Jakarta Timur sudah kondusif karena air diinformasikan telah surut sekitar pukul 11.30 WIB. Pihak kelurahan mengaku tidak menggunakan pompa untuk mengurangi banjir karena penyurutan yang cepat.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan pada Ahad (11/11) malam melakukan inspeksi ke kawasan Cipinang Melayu dalam rangka persiapan musim hujan. Anies menceritakan warga sekitar mengatakan bahwa pembangunan tanggul berhenti sejak 2014.
Oleh karena itu, pihaknya langsung menginstruksikan jajaran untuk membangun tanggul sementara.
"Malam ini ada limpahan air dari hulu, untungnya tanggul sementara sudah terbangun setinggi satu meter sehingga luapan air tidak banyak. Pembangunan tanggul sementara akan kita teruskan sampai setinggi dua meter, dan ke depannya kita terus lakukan mitigasi untuk mencegah banjir berulang di Cipinang Melayu akibat limpahan air dari hulu," ungkap Anies melalui akun Instagram resminya di @aniesbaswedan.