REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pesan berantai melalui media sosial mengenai surat edaran dari Badan Intelijen Negara (BIN) mengenai penetapan Siaga I terkait kegiatan Reuni 212 adalah bohong atau hoaks. "Itu (surat edaran, Red) adalah hoaks," tegas juru bicara BIN Wawan H Purwanto ketika dikonfirmasi di Jakarta, Kamis (29/11) malam.
Dalam surat edaran yang berstempel BIN itu berisi tentang perintah Kepala BIN Budi Gunawan agar melaksanakan Siaga I untuk mengantisipasi situasi dan kondisi yang mengganggu stabilitas keamanan nasional terkait kegiatan Reuni 212 pada Ahad (2/12). Sehubungan dengan itu, maka kepada seluruh pegawai BIN diberitahukan untuk melaksanakan Siaga I.
Dalam surat itu juga disebutkan pejabat BIN tidak diperbolehkan meninggalkan tempat tanpa seizin pimpinan, kecuali yang bertugas khusus. Menurut Wawan, informasi itu tidak benar. Di tahun politik ini banyak sekali beredar berita-berita bohong atau kabar hoaks yang belum jelas kebenarannya. "Ya namanya juga hoaks, tidak ada nilainya," katanya.
Wawan pun mengimbau kepada masyarakat untuk melakukan check and recheck tentang kebenaran informasi yang didapatnya. "Ya kita harus check, recheck dan crosscheck," kata Wawan.