REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kemenhub menyiapkan penerbangan tambahan untuk mengakomodasi kebutuhan transportasi udara masyarakat selama masa libur akhir tahun. Total penerbangan tambahan sepanjang masa angkutan Natal dan Tahun Baru 2019 terhitung per 5 Desember 2018 adalah 458.830 kursi.
"Jumlah frekuensi penerbangan tambahan mencapai 367 penerbangan," Sekretaris Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kemenhub Nur Isnis dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu.
Ada tujuh maskapai domestik dan dua maskapai internasional yang mengajukan penerbangan tambahan. Maskapai Batik Air menginginkan ekstra 20 frekuensi terbang dengan kapasitas 54.800 dan 10 rute, Lion Air 30 frekuensi dengan 109.080 kursi dan 15 rute, Citilink 24 frekuensi 77.760 kursi dan 11 rute, Air Asia enam frekuensi 19.440 kursi dan tiga rute, Sriwijaya Air 30 rute 102.060 kursi 15 rute, Nam Air 12 frekuensi 25.920 kursi dan enam rute, serta Garuda Indonesia 213 frekuensi 32.130 kursi dan 14 rute.
Sementara itu, untuk maskapai internasional, yaitu AirAsia 18 frekuensi 6.120 kursi dan tiga rute serta Malaysian Airlines 14 frekuensi 17.920 kursi dan satu rute. Masa Natal-Tahun Baru 2019, kenaikan penumpang pesawat diprediksi mencapai 8,76 persen atau naik jadi 6,5 juta penumpang dari enam juta penumpang.
Adapun, untuk penerbangan domestik diprediksi meningkat 9,12 persen dari 5,2 juta penumpang enjadi 5,6 juta penumpang. Selain itu, untuk penerbangan internasinal diprediksi naik 6,45 persen dari 802.564 penumpang menjadi 854.328 penumpang.