REPUBLIKA.CO.ID, OGAN ILIR -- Pemerintah Australia menyatakan mendukung pengembangan sistem penyediaan air minum di perdesaan. Hal tersebut disampaikan oleh Deputi Kedutaan Besar Australia untuk Indonesia, Allaster Cox saat mengunjungi lokasi Pamsimas di Desa Payakabung Kecamatan Indralaya Utara, Kabupaten Ogan Ilir, Provinsi Sumatera Selatan, Kamis (6/12).
Pamsimas (Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat) merupakan program Pemerintah Indonesia untuk meningkatkan jumlah penduduk perdesaan dan pinggiran kota untuk mendapatkan akses layanan air minum dan sanitasi.
Saat ditanya apa yang akan dilakukan Pemerintah Australia ke depan, ia menyampaikan komitmennya untuk terus mendukung program Pamsimas di Indonesia dalam mewujudkan 100 persen akses aman air minum dan sanitasi yang layak.
“Masih ada dana jutaan dolar Australia dalam bentuk trust fund yang akan disalurkan pada program PAMSIMAS ke depan. Kami akan terus lanjutkan program Pamsimas, karena masih ada ribuan desa di Indonesia yang perlu ditingkatkan akses air minum dan sanitasinya,” tambah Allaster melalui rilis Pamsimas yang diterima Republika.co.id, Kamis (6/12).
Sejak program Pamsimas diluncurkan tahun 2009, Pemerintah Australia melalui DFAT (Departement of Foreign Affairs and Trade) telah menyalurkan dana hibah sebesar 124 juta dolar Australia. Dana DFAT telah memainkan peran penting dalam pengembangan program berkelanjutan, dan berperan dalam peningkatan dana Pamsimas. Hibah digunakan untuk membangun fasilitas air dan sanitasi perdesaan di desa-desa terpilih, inovasi percontohan dalam teknologi, kegiatan pengembangan kapasitas, dan meningkatkan kesadaran tentang pembangunan yang inklusif disabilitas. Pilot desa yang inklusif disabilitas (2017) telah direplikasi di 10.000 desa lainnya.
Pemerintah Australia menyatakan siap melanjutkan proyek sistem penyediaan air minum di perdesaan di Indonesia.
Dubes juga menyampaikan terima kasih atas kepemimpinan yang baik yang ditunjukan oleh Kepala Desa dan para pimpinan informal masyarakat lainnya seperti Kelompok Pengelola Sistem Penyediaan Air Minum dan Sanitasi (KP-SPAMS), sehingga program Pamsimas di Desa Payakabung dan Sumatera Selatan pada umumnya berjalan baik dan memberikan manfaat yang sangat dirasakan masyarakat.
Kunjungan ke lokasi desa Pamsimas (program 2013) dimaksudkan unuk mempelajari pengalaman para pelaku program Pamsimas dalam mengadopsi pendekatan program PAMSIMAS dan mengamati manfaat yang diterima oleh masyarakat, serta melakukan diskusi dengan masyarakat, pengelola air minum (KP-SPAMS), fasilitator dan pemerintah daerah setempat.
Dalam kunjungannya ia didampingi Task Team Leader Bank Dunia-Program Pamsimas, George Soraya; Ketua CPMU Program Pamsimas, Tanozisochi Lase; Asisten Bupati Ogan Ilir; Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Ogan Ilir; Camat, dan sebagainya.
Sebagaimana disampaikan oleh Joni Hermantu, ketua KKM (Kelompok Keswadayaan Masyarakat) Pamsimas Desa Payakabung tahun 2013, saat program Pamsimas masuk ke desa tahun 2013 akses air minum baru 18 persen. “Berkat program Pamsimas dan pengembangan sarana terus berlanjut dengan dukungan pendanaan dari pemerintah aaerah dan pemerintah Desa/dana desa, kini akses air minum telah mencapai 83,94 persen,” kata Joni yang kini menjadi ketua Asosiasi KP-SPAMS Kabupaten Ogan Ilir.
Program Pamsimas pun telah memberikan dampak kesejahteraan masyarakat. Sebagaimana dituturkan Joni, dengan mudahnya air didapat, yang tadinya harus antri untuk mendapatkan air hingga pukul 9 malam, kini air mudah didapat, waktu yang ada bisa lebih produktif dimanfaatkan. “Kini muncul usaha-usaha baru yang dikelola masyarakat sebagai dampak Pamsimas, sepeti usaha jamur tiram, minyak sereh, dll. Warga juga mulai memanfaatkan pekarangan dengan ditanami tomat, terong, cabe, dan lain-lain untuk kebutuhan sehari-hari,” tuturnya.
Kepala Desa Payakabung Faula Rosi, memberikan komitmennya untuk terus mengembangkan sarana air minum yang ada untuk terus ditingkatkan kapasitasnya dengan membangun reservoir baru dan mengembangkan jaringan dengan dukungan dana desa.