Selasa 11 Dec 2018 16:46 WIB

Pemerintah AS Terancam Berhenti, Trump Temui Demokrat

Kongres tidak menyepakati anggaran dinding perbatasan dan undang-undang pertanian.

Rep: Lintar Satria/ Red: Nur Aini
Donald Trump
Foto: EPA-EFE/NEIL HALL
Donald Trump

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump berencana akan bertemu dengan petinggi-petinggi Kongres dari partai Demokrat. Pertemuan ini dilakukan untuk mencegah adanya penutupan pemerintahan (shutdown) sementara.

Penutupan pemerintahan sementara atau parsial ini dikhawatirkan terjadi karena Kongres tidak menyepakati anggaran untuk pembangunan dinding perbatasan dan daftar kebijakan Trump lainnya seperti undang-undang pertanian. Kongres juga sudah meminta pemerintah AS untuk mengirimkan teguran resmi ke Arab Saudi atau pembunuhan jurnalis Jamal Khashoggi.

Trump akan berunding dengan Ketua House of Representative dari partai Demokrat Nancy Pelosi dan ketua Senat Chuck Schumer di Gedung Putih sebelum tanggal 21 Desember. Tenggat waktu di mana anggaran harus selesai dibahas jika tidak maka pemerintahan AS akan tutup sementara.

"Partai Republik masih menguasai House of Representative, Senat dan Gedung Putih dan mereka memiliki kekuasaan untuk mempertahankan pemerintahan tetap berjalan," kata Pelosi dan Schumer dalam pernyataan gabungan mereka, Selasa (11/12).

Partai Demokrat yang memenangkan pemilu paruh waktu pada 6 November lalu memang baru menguasai House of Representative pada Januari 2019 mendatang. Jadi sampai saat ini seluruh kekuasaan masih dimiliki partai Republik dan Trump.

"Negara kami tidak bisa meminta pemerintah Trump tutup," kata para politisi partai Demokrat tersebut.

Mereka menambahkan Trump sepenuhnya tahu proposal dinding perbatasan dengan Meksiko tidak akan lolos di House of Representative dan Senat. Menurut mereka seharusnya Trump tidak menghambat kesepakatan bipartisan.

Pemimpin-pemimpin Kongres dari partai Republik sudah mengatakan kini semuanya tergantung Trump apakah ia mau membuat kesepakatan dengan Demokrat atau tidak. Hal ini mengisyaratkan mereka sudah tahu tidak akan dapat meloloskan anggaran pemerintah dengan mengandalkan suara dari partai Republik saja.

Momen ini membuat Demokrat memiliki kesempatan untuk melakukan pembicaraan tertutup dengan Trump. Mereka juga bisa mendiskusikan permintaan Trump untuk dana darurat yang digunakan untuk pemulihan paska kebakaran hutan mematikan di Kalifornia dan menunda pengesahan undang-undang pengurangan pajak yang didukung partai Republik.

Sebelum masa sidang ditunda akhir tahun ini para anggota legislatif AS dapat mempertimbangkan untuk mengesahkan undang-undang peradilan bipartisan. Undang-undang yang dapat melindungi jaksa khusus Robert Mueller dan rencana perombakan sistem untuk menangani keluhan pelecehan seksual di gedung parlemen AS, Capitol Hill.

Sejauh ini permasalahan yang belum terpecahkan adalah anggaran dinding perbatasan dengan Meksiko. Trump ingin paket anggaran berikutnya memasukkan setidaknya 5 miliar dolar AS untuk dinding di perbatasan tersebut. Ide yang sangat ditolak oleh partai Demokrat.

Pelosi dan Schumer mendesak Trump untuk mendukung rancangan undang-undang yang sudah disepakati sebagian besar anggota legislatif. Rancangan undang-undang tersebut akan menggunakan setengah dari anggaran pemerintah terpisah dengan anggaran Departemen Keamanan Dalam Negeri yang sampai tahapan ini sudah lewat pada 30 September lalu.

Anggaran Keamanan Dalam Negeri akan menghabiskan 1,3 miliar dolar AS untuk pagar dan tindakan keamanan lainnya di perbatasan. Salah seorang pejabat yang tidak disebutkan namanya mengatakan jika Trump tidak menyepakati hal tersebut maka Demokrat sepertinya akan terus mendesak agar seluruh anggaran menggunakan sisa anggaran yang berakhir pada 30 September.

Pada Jumat (7/12) lalu Trump mengatakan Kongres harus menyediakan semua uang yang ia inginkan untuk membangun perbatasan dengan Meksiko. Karena, menurutnya imigran ilegal telah menjadi ancaman nyata bagi masyarakat Amerika.

"Sebenarnya saya pikir politik yang mereka lakukan sangat buruk untuk mereka, kami akan mendapatkan solusi secepatnya, mungkin saya tidak benar, tapi biasanya saya benar," kata Trump, di Kansas City, Missouri.

Pelosi yang akan menjadi ketua House of Representative pada Januari mendatang mengatakan ia dan banyak anggota parlemen dari partai Demokrat melihat dinding tersebut sebagai tindakanya yang amoral, tidak efektif dan mahal. Ia juga mencatat pada kampanye presiden 2016 lalu Trump berjanji Meksiko yang akan membayar pembuatan dinding tersebut. Ide tersebut berulang kali ditolak Meksiko.

"(Melindungi perbatasan) adalah tanggung jawab terhormat bagi kami, tapi kami juga harus menghormati nilai kami juga," kata Pelosi pada pekan lalu.

Sementara itu, Schumer mengatakan partai Demokrat ingin bekerja sama dengan Trump untuk mencegah penutupan pemerintahan. Tapi dana yang diperuntukkan untuk perbatasan keamanan seharusnya tidak digunakan untuk membuat dinding beton di perbatasan Meksiko. Schumer mengatakan dana pemerintah harusnya digunakan untuk membeli pagar dan teknologi yang tepat menurut pakar.

"Kami tidak ingin membiarkan kemarahan tiran Trump memerintah kebijakan kami atau menyebabkan penutupan pemerintah yang mana semua orang dari kedua pihak tahu itu adalah ide yang salah, jika Trump ingin menutup pemerintahan selama Natal karena dinding perbatasan, itu adalah keputusannya," kata Schumer.  

Penutupan pemerintahan AS dapat terjadi ketika Kongres gagal menyepakati anggaran yang diminta pemerintah untuk menjalankan pemerintahan. Biasanya semua pelayanan pemerintahan akan terhenti kecuali yang benar-benar penting.

sumber : AP
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement