Selasa 18 Dec 2018 08:27 WIB

Alasan Bradley Cooper Mau Mengarahkan A Star Is Born

Cooper merasa memiliki hubungan pribadi dengan cerita A Star Is Born.

Rep: Dwina Agustin/ Red: Indira Rezkisari
Potongan adegan di film A Star is Born yang dibintangi Lady Gaga dan Bradley Cooper.
Foto: Neal Preston/Warner Bros via AP
Potongan adegan di film A Star is Born yang dibintangi Lady Gaga dan Bradley Cooper.

REPUBLIKA.CO.ID, LOS ANGELES -- Bradley Cooper telah sukses memerankan banyak karakter selama kariernya di Hollywood. Mengarahkan film menjadi pengalaman baru dan dia tidak tanggung-tanggung memilih A Star Is Born sebagai film pertamanya. Pertanyaan pun muncul mengapa Cooper memilih peran sutradara.

"Saya tahu jika saya tidak melakukannya, saya lebih suka gagal karena mencoba daripada tidak pernah melakukannya," kata Cooper, dikutip dari THR, Selasa (18/12).

Aktor ini menjelaskan, menjadi aktor selama bertahun-tahun merupakan hal yang sangat disyukurinya. Menjadi sutradara merupakan langkah yang baik, terlebih lagi, dia melewatinya dengan mulus karena merasa yang dikerjakannya merupakan hal yang memang disukai.

"Saya memilih menjadi siswa itu selama beberapa dekade, saya pikir, memungkinkan saya alat untuk dapat melakukannya sendiri," ujar pemeran The Hangover.

Cooper menjelaskan, terdapat hubungan pribadi yang dirasakan dengan kisah A Star Is Born. Hubungan tersebutlah alasan terbesar dia mau menyutradarai film tersebut meski menjadi debut yang penuh debaran.

"Saya menunggu sampai saya berumur 42 tahun. Jika saya tidak punya sesuatu untuk dikatakan, tidak ada alasan untuk membuat film itu," kata aktor tersebut.

Film yang rilis Oktober lalu ini menjadi media yang hebat untuknya memeriksa banyak hal tentang pengetahuan yang sudah selama ini dipikirkan. A Star Is Born bukan kesempatan pertama Cooper untuk melangkah di belakang kamera.

Ketika Steven Spielberg berhenti mengarahkan American Sniper tahun 2014, sebelum Clint Eastwood mengambil alih peran tersebut. Aktor itu tergoda untuk ikut campur di belakang layar.

"Aku terlalu takut. Saya belum siap. Ini adalah satu-satunya manfaat yang saya pikir saya harus menunggu begitu lama adalah semakin tua usia Anda, Anda cenderung tahu kapan Anda siap untuk sesuatu," kata Cooper.

Ketika A Star Is Born datang, Cooper tahu ini sudah saatnya. Kalau dia memutuskan menunggu lagi, momen yang sama akan datang terlalu lama kembali menghampirinya.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement