REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Sekertariat Nasional (Seknas) Prabowo-Sandiaga, Muhammad Taufik mengatakan kubunya bakal mengawal ketat penggunaan kotak kardus pada Pilpres 2019. Sebab penggunaannya tak lagi bisa dibatalkan karena sudah disetujui.
"Ini kan sulit, kardus kan sudah dibeli. Satu-satunya jalan kita kawal secara ketat, dan aneh juga lah saya kira kardus-kardus itu," kataya di markas Seknas Prabowo-Sandiaga pada Selasa, (18/12).
Ia khawatir penggunaan kardus berpotensi menimbulkan kerusakan. Bila KPU beralasan penggunaan kardus demi asas transparansi, maka seharusnya bisa memakai bahan lain. "Transparan itu kan enggak mesti kardus, bisa aluminium, kemudian satu sisinya dikasih semacam yang bisa dilihat tapi juga kuat," ujar Wakil Ketua DPRD DKI itu.
Apalagi kotak suara bakal dibawa ke lokasi yang jauh di pelosok Indonesia. Potensi kerusakan, kata dia, ada sepanjang transportasi itu. "Ini kan kotak suara akan dibawa dari TPS ke kecamatan, bayangkan akan diinapkan segala macam, dan geografis kita kan kaya Papua terus daerah lain kan jauh-jauh," katanya.
Ia menyampaikan pihak BPN menyediakan tim khusus guna memantau kecurangan Pilkada. Termasuk potensi kecurangan yang muncul akibat penggunaan kotak suara bahan kardus. "Kita sudah kaji dimana posisi potensi curang dan kita sudah siapkan antisipasinya," ujarnya.