Kamis 27 Dec 2018 21:00 WIB

Penataan Pedagang di Pasar Prawirotaman Gunakan Pola Zonasi

Revitalisasi ini dimulai pada awal April dan diperkirakan selesai pada Desember 2019

Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Esthi Maharani
revitalisasi/peremajan pasar / Ilustrasi  (Republika/Prayogi)
revitalisasi/peremajan pasar / Ilustrasi (Republika/Prayogi)

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Yogyakarta, Maryustion Tonang mengatakan, pedagang yang terdampak revitalisasi Pasar Prawirotaman akan diberikan los sementara. Revitalisasi ini dimulai pada awal April dan diperkirakan selesai pada Desember 2019 nanti.

Pedagang yang nantinya menempati pasar ini merupakan pedagang yang telah terdaftar di Disperindag Kota Yogyakarta. Penataan pedagang pun dilakukan berdasarkan sistem zonasi.

"Artinya pedagang jual sayur mayur berkelompok jadi satu. Pedagang pakaian juga jadi satu, sehingga tidak campur. Jumlah pedagang saat ini kan 619 pedagang, jadi pembangunan itu diperuntukkan untuk yang 619," kata Maryustion kepada Republika, Kamis (27/12).

Ia mengatakan, dilakukannya revitalisasi karena kondisi pasar yang dinilai sudah tidak laik untuk dikatakan sebagai pasar. Kondisi pasar yang sempit membuat baik pedagang maupun pembeli menjadi tidak nyaman. Oleh karena itu perlu dilakukan revitalisasi. Terlebih, pasar tersebut belum pernah direvitalisasi sejak tahun 1980.

"Kenapa tidak laik dikatakan pasar, karena pedagangnya desak-desakan. Lebih-lebih dari sisi parkir yang sangat mengganggu lalu lintas di Jalan Parangtritis. Sehingga nanti revitalisasi fisik itu dibangun empat lantai dan satu semi basement," kata Maryustion.

Respon pedagang terhadap revitalisasi yang dilakukan pun positif. Menurutnya, dengan ditambah lahan untuk pedagang dan juga lahan parkir akan membuat kondisi pasar menjadi lebih baik dari saat ini.

 

"Kita sudah tiga kali sosialisasi ke pedagang (untuk revitalisasi) di 2018 ini. Harapannya di 2020 pedagang sudah bisa kembali ke Pasar Prawirotaman yang baru," ujarnya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement