Kamis 03 Jan 2019 19:12 WIB

Bencana Gempa Hambat Target Kunjungan Turis ke NTB

Angka kunjungan wisatawan 3,5 juta orang tidak tercapai.

Rep: Muhammad Nursyamsyi/ Red: Friska Yolanda
Pendaki Gunung Rinjani yang sempat terjebak longsor akibat gempa bumi tiba di Pos Bawaknao, Sembalun, Lombok Timur, NTB, Senin (30/7).
Foto: Antara/Akbar Nugroho Gumay
Pendaki Gunung Rinjani yang sempat terjebak longsor akibat gempa bumi tiba di Pos Bawaknao, Sembalun, Lombok Timur, NTB, Senin (30/7).

REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Pariwisata menjadi salah satu sektor yang begitu terdampak akibat bencana gempa yang melanda Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), pada beberapa bulan lalu. Dampak gempa mengakibatkan tidak tercapainya angka kunjungan wisatawan ke NTB yang ditargetkan mencapai 3,5 juta wisatawan pada 2018.

"2018 kita memang kita lalui, setelah Juli, terjadi kelambatan terhadap angka kunjungan, kerusakan pada amenitas kita," ujar Faozal di Kantor Dinas Pariwisata NTB, Jalan Langko, Mataram, NTB, Kamis (3/1).

Sejumlah atraksi andalan Lombok seperti Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) tak luput dari dampak gempa sehingga harus ditutup sementara waktu. Faozal menambahkan, penurunan frekuensi penerbangan domestik dan internasional juga menjadi faktor penurunan tingkat kunjungan wisatawan. Dia mencontohkan,  rute Lombok-Malaysia melalui AirAsia yang semula tiga kali sehari diturunkan menjadi sekali dalam sehari. Bencana gempa membuat sejumlah manajemen maskapai mengatur ulang dan menurunkan tingkat frekuensi penerbangan ke Lombok. 

Baca juga, Warga Minta Pemda Buka Jalur Utara Rinjani

 

"Kita harus jujur menyampaikan terjadi turbulensi terhadap pariwisata kita dan dampaknya tentu pada angka kunjungan dan juga okupansi," kata Faozal. 

Faozal menyampaikan, jumlah kunjungan wisatawan ke NTB selama 2018 hanya sebanyak 2,8 juta wisatawan yang terdiri atas 1,8 wisatawan nusantara (wisnus) dan 1 juta wisatawan mancanegara (wisman).

"2018 target tidak tercapai dengan alasan yang mendasar karena bencana," ucap Faozal. 

Pemprov NTB bersama Pemerintah Pusat melalui Kementerian Pariwisata, kata dia, terus berupaya memulihkan kembali sektor pariwisata NTB. Faozal menilai, secara perlahan sektor pariwisata Lombok mulai kembali menggeliat. Sejumlah destinasi andalan seperti kawasan tiga gili di Lombok Utara dan Pantai Senggigi di Lombok Barat sudah mulai kembali dikunjungi wisatawan. Untuk jalur pendakian Gunung Rinjani, lanjut Faozal, masih ditutup. Penutupan jalur pendakian Gunung Rinjani merupakan hal yang rutin dilakukan setiap Januari hingga Maret karena faktor cuaca. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement