Kamis 10 Jan 2019 15:30 WIB

KPU Serahkan 20 Soal kepada Tim Kampanye Capres-Cawapres

20 soal diserahkan sebagai bentuk kisi-kisi dan bukan soal pilihan ganda.

Rep: Dian Erika Nugraheny/ Red: Ratna Puspita
Komisioner KPU, Pramono Ubaid Tanthowi, memberikan keterangan tentang hasil pleno KPU soal larangan caleg dari mantan narapidana kasus korupsi, Rabu (23/5). KPU memutuskan tetap akan memberlakukan aturan yang  melarang mantan koruptor mendaftar sebagai caleg.
Foto: Republika/Dian Erika Nugraheny
Komisioner KPU, Pramono Ubaid Tanthowi, memberikan keterangan tentang hasil pleno KPU soal larangan caleg dari mantan narapidana kasus korupsi, Rabu (23/5). KPU memutuskan tetap akan memberlakukan aturan yang melarang mantan koruptor mendaftar sebagai caleg.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komisi Pemilihan Umum (KPU) akan menyerahkan 20 soal debat pertama capres-cawapres Pemilu 2019 kepada TKN Jokowi-Ma'ruf dan BPN Prabowo-Sandiaga Uno. Pilihan soal ini diserahkan pada Kamis (10/1) hari ini.

"Pada intinya, soal kami serahkan hari ini. Saya pikir tidak ada alasan untuk menunda-nunda penyerahan soal lebih dari hari ini," ujar Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Pramono Ubaid Tanthowi kepada wartawan di Hotel Bidakara, Pancoran, Jakarta Selatan, Kamis. 

Menurut Pramono, 20 soal ini sudah selesai dibahas dan ditajamkan bersama enam orang panelis. Dia pun menegaskan 20 soal diserahkan sebagai bentuk kisi-kisi kepada kedua paslon capres-cawapres dan bukan merupakan soal pilihan ganda.

"Ini soal bukan multiple choice, bukan juga soal yang menuntut hafalan. Sebab, debat ini bukan lomba pidato," tutur Pramono. 

Dia melanjutkan, tujuan utama debat capres-cawapres adalah mendalami visi, misi dan program masing-masing paslon. Dengan demikian, format pertanyaan dan format debat didesain untuk bisa secara jelas menyampaikan muatan itu. 

"Supaya semua visi dan misi para calon pemimpin bisa tersampaikan dan diterima oleh masyarakat," tambahnya. 

Sebelumnya, Ketua KPU Arief Budiman menampik kritikan yang menyebut debat capres-cawapres Pemilu 2019 sebatas menjawab soal yang kisi-kisinya sudah disampaikan. Menurut Arief, debat mendatang justru lebih interaktif bagi masing-masing pasangan capres-cawapres. 

Arief mengatakan, secara total ada enam segmen dalam debat pertama capres-cawapres pada 17 Januari mendatang. "Tapi intinya empat segmen saling berlangsung debat secara berimbang. Jadi bukan hanya menjawab soal yang diberikan secara langsung (oleh moderator). Kami tegaskan, tidak semua segmen dalam debat pertanyaannya diberikan (oleh moderator)," ujar Arief kepada wartawan.

Dia melanjutkan, hanya ada dua segmen saja yang pertanyaannya diberikan oleh moderator. "Yakni pada segmen dua dan tiga. Dalam satu segmen ada dua sesi. Nanti soal (diberikan) dalam dua tema di segmen kedua dan dua tema di segmen ketiga," tutur Arief. 

Pertanyaan yang akan disampaikan diambil dari bank soal yang telah disusun oleh enam panelis pada pekan lalu. Kisi-kisi pertanyaan sudah disampaikan oleh KPU kepada masing-masing paslon capres-cawapres. 

Kendati demikian, Arief mengklaim paslon capres-cawapres tidak akan tahu pertanyaan mana yang akan dikeluarkan nanti. "Paslon tidak tahu pertanyaan nomor berapa yang mereka jawab. Dalam empat segmen inti debat nanti tetap ada pertanyaan dari panelis dan dari kandidat kepada kandidat lain. Kami desain debat ini lebih interaktif sehingga bukan hanya sekedar menjawab pertanyaan saja," tegas Arief. 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement