Jumat 11 Jan 2019 17:59 WIB

Wisatawan Didorong Cermat Merencanakan Perjalanan

Penumpang akan menyesuaikan ketersediaan dana dan destinasi.

Rep: Haura Hafizah/ Red: Friska Yolanda
Penumpang pesawat udara mengemasi barang bagasi mereka setibanya di Bandara Internasional Minangkabau (BIM), Padangpariaman, Sumatra Barat, Kamis (7/6).
Foto: ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra
Penumpang pesawat udara mengemasi barang bagasi mereka setibanya di Bandara Internasional Minangkabau (BIM), Padangpariaman, Sumatra Barat, Kamis (7/6).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Staf Khusus Menteri Bidang Akses dan Infrastruktur Kementerian Pariwisata (Kemenpar) Judi Rifajantoro mengatakan, penghapusan bagasi gratis oleh maskapai penerbangan Lion Air dan Wings Air mempunyai dampak yang pasti bagi wisatawan. Wisatawan ini akan berpikir matang untuk bepergian atau berwisata.

Dalam hal ini, wisatawan harus mulai cermat untuk merencanakan suatu perjalanan. "Tarif penggunaan bagasi ini diharapkan tidak akan memberi dampak signifikan bagi ekosistem pariwisata," ucapnya, Jumat ( 11/1).

Judi yakin wisatawan lebih cermat, atau memilih destinasi wisata yang lain. Namun, hal ini diperkirakan tidak akan lama. Karena pada akhirnya penumpang yang menyesuaikan antara ketersediaan budget dengan pilihan destinasinya.

Maskapai Lion Air dan Wings Air akan memberlakukan kebijakan tarif bagasi dan barang bawaan untuk penerbangan domestik. Adapun barang jinjingan yang dibawa nantinya akan dibatasi maksimal tujuh kilogram per penumpang. Tak lama setelah Grup Lion mengumumkan penerapan tarif, maskapai Citilink Indonesia ikut menerapkan tarif bagasi bagi penumpang.

Baca juga, 'Lebih Mahal Tarif Bagasi daripada Souvenir'

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement