Rabu 23 Jan 2019 06:25 WIB

Tahun Ini Kasus DBD di Purwakarta Meningkat

Pada musim hujan tahun ini kasus DBD mendapat fokus perhatian.

Rep: Ita Nina Winarsih/ Red: Gita Amanda
Pencegahan DBD dengan fogging.
Foto: Republika/ Wihdan
Pencegahan DBD dengan fogging.

REPUBLIKA.CO.ID, PURWAKARTA -- Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Purwakarta, mengalami peningkatakan. Awal 2019 ini, sudah ada 76 warga yang menjadi suspect DBD. Kasus ini, jauh lebih tinggi dibanding kasus serupa di Januari 2018 lalu, yang hanya ada 30 kasus.

Kabid Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kabupaten Purwakarta, Muhammad Zubaedi, mengatakan awal 2019 ini sudah terlihat ada peningkatan kasusnya. Meskipun, dari 76 warga itu statusnya baru suspect.

"Belum jelas, dari 76 kasus ini berapa yang positif DBD-nya," ujar Zubaedi, Selasa (22/1).

Menurut Zubaedi, kasus DBD memang mengalami peningkatan saat pergantian musim. Seperti, saat ini. Karenanya, instansi ini terus memantau perkembangan kasus tersebut.

Mengingat, selama 2018 kemarin kasus DBD juga cukup tinggi. Ada 263 kasus. Dengan begitu, pada musim hujan tahun ini kasus DBD mendapat fokus perhatian.

Dari 17 wilayah yang ada, kasus tertinggi berada di Kecamatan Purwakarta, tepatnya dari Kelurahan Munjul Jaya. Mengingat, di wilayah tersebut merupakan padat penduduk. Selain itu, perilaku hidup bersih masyarakatnya dinilai kurang.

"Adanya genangan air, jarang melakukan gerakan menutup, menguras, dan mengubur (3M) barang bekas," ujar Zubaedi.

Upaya yang dilakukan instasinya untuk menekan kasus ini, yakni dengan upaya memberantas sarang nyamuk. Bisa melalui fogging atau gerakan 3M diintensifkan. Serta, mengoptimalkan lagi gerakan satu rumah satu jumantik.

Sementara itu, Plt Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Purwakarta, Nurhidayat, mengaku, guna mengantisipasi terjadi lonjakan suspect DBD, pihaknya menyiagakan Puskemas. Ada 22 Puskesmas dan satu RSUD. Jadi, jika ada warga yang terindikasi terkena DBD, segera berobat ke Puskesmas terdekat.

"Dari 22 Puskesmas itu, ada di antaranya yang membuka layanan 24 jam. Seperti, Puskesmas Purwakarta kota," ujarnya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement