REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat ekonomi dari Asian Development Bank (ADB) Institute Eric Sugandi menilai, perlambatan ekonomi global akan berdampak negatif pada pertumbuhan ekonomi Indonesia. Hal itu terjadi melalui tekanan dari sisi ekspor.
"Perlambatan ekonomi AS, Cina, dan Uni Eropa akan berdampak negatif pada pertumbuhan ekonomi Indonesia via jalur ekspor," kata Eric ketika dihubungi Republika, Rabu (23/1).
Dana Moneter Internasional (IMF) merevisi proyeksi pertumbuhan ekonomi global menjadi 3,5 persen pada 2019. Angka itu turun 0,2 persen poin dibandingkan proyeksi sebelumnya.
Kendati demikian, Eric menyampaikan, mesin utama pertumbuhan ekonomi Indonesia adalah konsumsi rumah tangga dan kemudian disusul oleh investasi. Sehingga, menurutnya, pertumbuhan Indonesia masih bisa tumbuh dalam kisaran 5 hingga 5,2 persen.
"Syaratnya, konsumsi rumah tangga dan investasi tumbuh kuat," kata Eric.