REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pelatih sektor ganda campuran pelatnas PBSI Richard Mainaky melihat potensi atlet-atlet junior sebagai pengganti Liliyana Natsir yang dapat diandalkan dalam berbagai kejuaraan internasional. Namun, mereka harus mendapatkan polesan lebih lanjut agar dapat mengikuti jejak Butet.
"Pemain muda itu tidak seluruhnya bisa menjadi pengganti Butet (sapaan Liliyana Natsir), tapi saya lihat dari permainan individu ada banyak pemain yang berubah dan ada kemajuan," kata Richard selepas pertandingan final Indonesia Masters 2019 di Stadion Istora Senayan, Jakarta, Ahad (27/1).
Pasangan atlet Indonesia Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir kalah 21-19, 19-21, dan 16-21 dari ganda Cina Zheng Si Wei/Huang Ya Qiong pada final turnamen tingkat dalam turnamen tingkat Super 500 itu. Ini pertandingan terakhir Butet di pentas bulu tangkis profesional dan mewakili Indonesia. Butet yang berusia 33 tahun pensiun dan memfokuskan diri pada bisnis yang digelutinya sejak 2015.
Richard mengungkapkan, ada banyak bakat pada generasi di bawah Butet. Tapi, permainan dan perilaku mereka perlu dibentuk. Menurut Richard, setiap pemain punya karakter dan ciri yang berbeda.
"Ada yang mendekati Butet, seperti Melati ataupun Gloria," kata pelatih yang telah 23 tahun mengabdi di pelatnas PBSI itu.
Richard juga mengindikasikan peluang untuk mengambil pemain-pemain ganda putri untuk menjadi pemain ganda campuran sebagaimana pernah dilakukannya terhadap Butet.
"Dulu Butet, Vita Marissa, dan Debby Susanto juga dari ganda putri. Tapi kalau ambil dari ganda putri, saya harus melihat perkembangannya. Saya lebih memaksimalkan atlet-atlet yang sudah di ganda campuran," katanya.
Selepas Butet pensiun, Richard akan memasangkan Tontowi Ahmad dengan atlet putri Winny Oktavina Kandow karena pemain putri ganda campuran lain sudah masuk kualifikasi Olimpiade. Gloria sudah berpasangan dengan Hafiz, sementara Melati berduet dengan Praveen. Kedua pasangan itu sudah masuk 16 besar. Kalau diganti, kata Richard, mereka harus mulai lagi dari peringkat bawah. Padahal PBSI harus mengejar poin Olimpiade.
"Saya fokuskan Owi dan Winny untuk mencari peringkat setinggi-tingginya," katanya.
Richard telah menyampaikan pesan kepada Owi agar fokus pada tugas berikutnya sebagai pasangan Winny. "Saya bilang ke Owi untuk tidak memikirkan hasil pertandingan terakhir tadi. Dia harus fokus dan kerja keras lagi karena memulai dari peringkat bawah," katanya.