Senin 28 Jan 2019 17:24 WIB

Shinzo Abe akan Temui Kim Jong-un

Jepang ingin pulihkan hubungan diplomatik dengan Korea Utara.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Nur Aini
PM Jepang Shinzo Abe
Foto: Reuters
PM Jepang Shinzo Abe

REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe mengatakan akan menemui pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong-un. Dia ingin memulihkan hubungan diplomatik antara kedua negara.

Abe mengungkapkan dirinya akan mengambil setiap kesempatan untuk memulihkan hubungan Jepang dengan Korut. "Dan saya sendiri akan langsung menghadapi pemimpin Kim Jong-un untuk menyelesaikan masalah nuklir dan rudal Korut, serta masalah penculikan," katanya saat berpidato di parlemen Jepang pada Senin (28/1), dikutip laman Aljazirah.

Menurut Abe, normalisasi diplomatik akan dilakukan dengan menyelesaikan semua masalah pada masa silam. Pernyataannya mengacu pada pendudukan brutal Jepang di Semenanjung Korea sebelum dan selama Perang Dunia II berlangsung.

Abe belum mengumumkan kapan pertemuannya dengan Kim Jong-un akan dilakukan. Otoritas Korut pun belum memberikan indikasi tentang kesediaannya menerimanya.

Namun, pernyataan terbaru Abe tentang Korut sangat kontras jika dibandingkan dengan tahun lalu. Sebelumnya dia pernah berjanji akan memaksa Korut mengubah kebijakannya. Dia mengecam keras program nuklir dan uji coba rudal Pyongyang.

Awal bulan ini, kantor berita resmi Korut, yakni Korean Central News Agency (KCNA), melayangkan kritik tajam terhadap Jepang. KCNA menyebut Jepang sebagai negara kriminal yang kejam terhadap kemanusiaan dan tidak bermoral. Pernyataan itu diduga mengacu pada tindakan biadab Jepang sewaktu menduduki Semenanjung Korea pada Perang Dunia II.

Selain dengan Korut, Abe juga ingin memulihkan hubungan dengan Cina. "Saya akan sangat mengejar diplomasi dengan tetangga untuk era baru guna membuat Asia Timur Laut benar-benar (menjadi) tanah perdamaian dan kemakmuran yang stabil," kata dia.

Hubungan Jepang dan Cina mulai merenggang pada 2012, yakni ketika Tokyo menasionalisasi pulau-pulau yang disengketakan di Laut Cina Timur. Pulau-pulau itu juga diklaim oleh Beijing.

Sejak saat itu, kedua negara tidak melakukan upaya apa pun untuk memperbaiki hubungan diplomatiknya. Namun, Presiden Cina Xi Jinping telah dijadwalkan melakukan kunjungan pertamanya ke Jepang tahun ini.

Baca: Jepang dan Rusia akan Sepakati Perjanjian Damai

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement