REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah menginginkan adanya sinkronisasi perencanaan pembangunan dari seluruh wilayah Jabodetabek. Ia berharap masalah integrasi transportasi di Jabodebatek dapat terselesaikan dalam lima tahun ke depan.
Arief pun menyarankan percepatan pembangunan jalan tol dan akses-akses transportasi massal yang saling terintegrasi. "Dari Kota Tangerang saya sampaikan bahwa kita harus mempersiapkan pertumbuhan Bandara Soekarno-Hatta yang begitu pesat dari 60 juta menjadi 100 juta," kata dia, Selasa (29/01).
Ia mencontohkan, rute KRL harusnya dapat diperpanjang hingga ke perbatasan kota/kabupaten lainnya. "Ada kereta bandara dan KRL. KRL diperpanjang sampai ke perbatasan kota dan kabupaten misalnya kalau ke utara ke Sepatan dan Teluk Naga," kata dia.
Selain itu, ia juga mengusulkan penyambungan antara kereta utara dengan kereta selatan. Dengan begitu, dari Stasiun Tangerang di Pasar Anyar, kata dia, bisa tersambung sampai ke Rawa Buntu atau Stasiun Serpong.
"Ditambah pengguna Koridor 13 Ciledug selama satu tahun mencapai 5,9 juta penumpang, artinya kita minta agar bisa diextend hingga ke Terminal Poris," kata dia.
Setelah disahkannya Rancangan Induk Transportasi Jabodetabek (RITJ), Arief berharap semua pihak mendukung program terkait transportasi dan penanganan kemacetan terutama untuk wilayah Tangerang dan Jakarta. Menurut dia, pemerintah daerah harus mendukung program pusat demi terciptanya pelayanan transportasi publik yang lebih baik.