Kamis 31 Jan 2019 21:48 WIB

Lima Desa di Indramayu Terima Sumur Bor Air Tanah

Bantuam diberikan oleh Kementrian ESDM.

Rep: Lilis Handayani/ Red: Dwi Murdaningsih
Serang pekerja mengisi air bersih ke dalam jerigen untuk dijual di Muara Angke, Jakarta, Senin (28/1/2019).
Foto: Antara/Dede Rizky Permana
Serang pekerja mengisi air bersih ke dalam jerigen untuk dijual di Muara Angke, Jakarta, Senin (28/1/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU – Lima desa di Kabupaten Indramayu yang selama ini kerap mengalami kesulitan air bersih, menerima bantuan sumur bor air tanah. Sumur tersebut diserahkan oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (KemenESDM) bersama Pemkab Indramayu.

Peresmian dan penyerahan sumur bor air tanah itu dilakukan oleh Direktur Pembinaan dan Pengusahaan Mineral, pada Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara KemenESDM, Yunus Saefulhak, bersama dengan Kepala Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pertanahan (DPKPP) Kabupaten Indramayu, Suryono, di Desa Drunten Kulon, Kecamatan Gabuswetan, Kabupaten Indramayu, Kamis (31/1).

Selain Desa Drunten Kulon, desa lain yang menerima bantuan sumur bor tersebut adalah Desa Sanca, Kecamatan  Gantar, Desa Widasari, Kecamatan  Widasari,  Desa Sukaslamet, Kecamatan Kroya, dan  Desa Kroya, Kecamatan Kroya.

‘’Sumur ini sekarang dapat secara penuh digunakan oleh masyarakat untuk memenuhi kebutuhan air bersih,’’ ujar Direktur Pembinaan dan Pengusahaan Mineral, Yunus Saefulhak.

Adapun spesifikasi sumur bor air tanah tersebut yakni memiliki kedalaman 125 m, debit antara antara 0,50 - 2,3 liter per detik, dengan konstruksi pipa besi galvanis diameter enam inchi dan pasokan listrik dari genset dengan kapasitas 10 kVA-8 Kwatt. Selain itu, sumur tersebut menggunakan pompa selam (submersible) 3 PK dan dilengkapi dengan rumah genset, rumah pompa dan bak penampungan air berkapasitas 5000 liter.

Dengan debit air rata-rata 1,89 liter per detik, setiap sumur bor mampu melayani kebutuhan air bersih sampai dengan 2.720 jiwa.

Selain lima desa di Kabupaten Indramayu, empat desa di Kabupaten Cirebon juga menerima bantuan sumur bor yang dibangun pada 2018 tersebut. Pasalnya, sembilan desa itu selama ini mengalami masalah penyediaan air bersih karena kondisi alamnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pertanahan (DPKPP) Kabupaten Indramayu, Suryono, berharap agar sumur bor yang telah diresmikan itu  bisa dimanfaatkan dengan baik mungkin oleh masyarakat.

‘’Tolong dijaga dalam penggunannya,’’ kata Suryono.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement