REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh untuk Cina dan Mongolia Djauhari Oratmangun mengatakan peluang kerja lulusan perguruan tinggi di Cina sangat banyak. Djauhari pun mengajak generasi muda Indonesia untuk melanjutkan pendidikan di Cina.
Menurut Djauhari, banyak universitas kelas dunia di Negeri Tirai Bambu itu. Ia mengatakan aalumni universitas Cina tak perlu takut sulit dapat pekerjaan.
"Banyak lulusan Cina yang bekerja di luar negeri seperti Singapura, Malaysia, bahkan di Cina sendiri sebagai perwakilan perusahaan Indonesia yang beroperasi di sana," ujar Djauhari dalam acara Indonesian Connect yang diselenggarakan Perhimpunan Pelajar Indonesia Cina di Jakarta, Sabtu.
Peluang kerja juga terbuka dengan banyaknya wisatawan Cina yang melancong ke Indonesia. Jumlah turis asal Cina yang mencapai dua juta jiwa otomatis membutuhkan banyak pemandu wisatawan.
"Permasalahannya menjelang Imlek ini adalah sedikitnya pemandu wisatawan yang bisa berbahasa Mandarin."
Djauhari menjelaskan bahwa hal itu merupakan peluang, terutama bagi pelajar Indonesia yang menuntut ilmu di Cina. Mereka bisa kembali ke Indonesia dan mengumpulkan uang dengan bekerja sebagai pemandu wisatawan.
Dalam kesempatan itu, Djauhari menjelaskan pesatnya perkembangan perdagangan elektronik di Cina. Dia berharap para pelajar Indonesia bisa belajar banyak mengenai perdagangan elektronik.
"Saat ini, kita punya empat perusahaan unicorn. Kami berharap dengan kerja sama dengan Cina, pada 2023 bisa ada 10 perusahaan unicorn di Tanah Air," harap dia.
Ketua PPI Cina, Fadlan Muzakki, mengatakan dengan diselenggarakannya Indonesian Connect maka dia berharap warga Indonesia dapat terkoneksi satu sama lain antara pelajar Indonesia di luar negeri dan juga pelajar Indonesia yang sedang menuntut ilmu di dalam negeri.
"Dengan terkoneksi satu sama lain, kita dapat saling berkolaborasi dalam memberikan kontribusi kita untuk bangsa," kata Fadlan.