REPUBLIKA.CO.ID, GAZA – Delegasi kelompok perlawanan Palestina, Hamas dan Jihad Islam, meninggalkan Jalur Gaza dan bertolak ke Kairo, Mesir, pada Ahad (3/2) waktu setempat. Keberangkatan kelompok yang dipimpin Ismail Haniyeh itu untuk melakukan pembicaraan dengan sejumlah pejabat Mesir.
Delegasi dari Hamas itu melewati perbatasan Rafah untuk sampai ke wilayah Mesir.
Dilansir dari kantor berita Turki, Anadolu Agency, Senin (4/2), sumber keamanan Palestina yang tak mau disebutkan namanya mengatakan hal itu karena terbatas untuk berbicara kepada media.
Tak hanya delegasi Hamas, delegasi dari Jihad Islam juga melintasi terminal perbatasan untuk bertemu dengan para pejabat Mesir.
Hal ini diketahui berdasarkan pernyataan juru bicara kelompok tersebut, Mosab al-Barem.
Kunjungan delegasi kelompok perlawanan Palestina ke Mesir itu dilakukan dua hari setelah delegasi intelijen Mesir pada Jumat kemarin waktu setempat. Delegasi dari Mesir itu mengadakan pertemuan di Gaza untuk berbicara dengan pimpinan Hamas.
Keduanya, baik delegasi Mesir ataupun pemimpin Hamas hanya berbicara soal Palestina. Mereka berdiskusi tentang perkembangan Palestina, khususnya terkait usulan gencatan senjata yang disampaikan pihak Hamas dan Israel, dan rekonsiliasi antar-Palestina.
Beberapa bulan terakhir, seperti diketahui, para pejabat Mesir terlibat dalam diplomasi antar-jemput yang intens antara Jalur Gaza, Tepi Barat yang diduduki Israel dan Israel.
Dalam keterlibatan itu, pejabat Mesir telah menggelar pertemuan dengan Hamas, pemerintah Palestina, dan pejabat Israel.