REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Ketua Umum Yayasan Lembaga Perlindungan Aanak (YLPA) DI Yogyakarta, Sari Murti Widyastuti mengatakan kasus kekerasan pada anak di DIY didominasi kekerasan seksual. Bahkan ia menyebut ada kenaikan signifikan beberapa tahun belakangan.
"Ada kenaikan signifikan kekerasan seksual pada anak ini. Terakhir anak dua tahun dirundung oleh ayahnya, bahkan juga ada orang terdekatnya," kata Sari kepada Republika, Rabu (13/02).
Sayangnya, ia tak menyebut angka pasti karena banyak kasus perundungan yang tidak muncul ke publik. Hal ini yang menjadi hambatan untuk melakukan pencegahan terhadap anak yang menjadi korban maupun penanganannya.
"Laporan tidak sampai ke kami. Kadang sekolah ingin kalau itu tidak diketahui. Padahal itu seperti menyimpan bom waktu," lanjutnya.
Sebelumnya, UNICEF Perwakilan Pulau Jawa mengatakan ada 21 persen anak usia 13 hingga 17 tahun pernah mengalami perundungan di DIY. Padahal, hal ini dapat menghambat perkembangan mental anak.
"Artinya dua dari sepuluh anak yang kita tanya, anda pernah di-bully atau tidak, katanya pernah. Di-bully seperti apa? Sampai saya takut masuk sekolah," kata Direktur UNICEF Perwakilan Pulau Jawa, Arie Rukmantara.