Rabu 20 Feb 2019 13:18 WIB

Dewi Sandra Rangkul Kodratnya untuk Menua

Bertambah tua diyakini Dewi sebagai kesempatan untuk terus memperbaiki diri.

Rep: Desy Susilawati/ Red: Indira Rezkisari
Dewi Sandra
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Dewi Sandra

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dewi Sandra tampak lebih cantik di usianya yang tidak muda lagi. Dewi mengatakan ia memang tidak pernah takut menua, meski tanda penuaan itu sudah muncul di dirinya.

"Umur saya sudah 38, almost forty. Saya selalu berharap semakin tua, saya bisa semakin percaya diri dengan kerutan-kerutan yang akan muncul. Percaya diri dengan uban-uban saya yang sudah ada. Percaya diri dengan semua kekurangan saya, karena saya yakin sebenarnya ada kelebihan lain dalam sosok wanita," jelasnya.

Baca Juga

Dewi mengatakan dia tidak takut tua karena banyak wanita inspiratif yang masih cantik meski sudah berumur. Sebut saja Inneke Koesherawati, Christine Hakim dan Widyawati.

"Gila, dia nggak usah pakai apa-apa, sudah cantik banget. Mbak Christine Hakim, dia itu eksotis banget. Dia keren nggak pakai apa-apa," tambahnya.

Buat Dewi, hal tersebut butuh kepercayaan diri yang tinggi sekali. Dewi tahu harga diri seorang wanita tidak semata mengandalkan riasan wajah saja. "I love people like that. Tampil apa adanya. Itu mahal lho, nggak receh," ujarnya.

Karena itu, Dewi tidak pernah takut tua. Baginya tua itu kodrat.

"Manusia pasti akan tua. Tapi bagaimana kita merangkul titik-titik fase itu. Itu yang mahal. Tidak mungkin 17 tahun terus-terusan. Tahun ini saya 39, saya tidak mau kehilangan momen-momen yang indah yang tidak bisa diulang lagi. Kalau saya tetap stay di angka 17, terus kapan kita mau menikmati masa tuanya," papar Dewi

Dewi mengungkapkan biasanya wanita masuk kepala 3, melewati fase drama karena merasa sudah tua. Tapi ketika mau berani bergaul dengan orang-orang yang lebih dewasa cara pemikirannya dan sikapnya, justru manusia diajak berpikir lebih bijak lagi.

"Dan itu yang saya lakukan. Saya ketemu orang-orang yang sudah memiliki pengalaman hidup yang luar biasa. Mereka selalu bilang jangan sia-siakan waktu kamu. Dan jangan berpura-pura menjadi orang yang not 17 forever," ujarnya.

Dewi sempat membuat tagar #menolaktua di media sosialnya. Itu dulu. Sekarang dia tidak pernah menolak tua. Baginya berada di fase menjadi tua juga adalah sesuatu kenikmatan.

"Jadi, pilih mati lebih cepat atau setidaknya kesampaian tua dan memperbaiki diri. Tergantung perspektif bagaimana melihat dan menyikapi kondisi. Dan bersyukur dikasih umur. Dikasih umur saja itu sudah sesuatu yang mahal. Jangan disia-siakan. Sudah dikasih umur, kita nggak berharap umur itu. Jadi, maunya bagaimana. Memang manusia banyak maunya."

Dewi mengatakan menjadi tua justru prestasi. Terutama bila bisa menyikapinya dengan bijak.

"Ada yang sudah tua, tapi tingkah lakunya gitu-gitu saja, ya. Kok nggak sesuai dengan angka umur dan sikapnya. Ini proses yang tidak mudah, tetapi bukan hal yang mustahil. Itu sudah kodrat kita manusia. Saya dalam fase mempersiapkan diri menjadi nenek," ujarnya.

Dewi juga mengaku tidak takut menjadi tua membuatnya kehilangan pekerjaannya sebagai pekerja di dunia hiburan. Buatnya rezeki itu Allah yang mengatur. Tidak mungkin tertukar.

"Kalau saya masih diberi kesempatan berkarya, saya yakin sudah menjadi pilihan Allah. Tapi kalau pun tidak, saya sudah di titik nyaman sekali di rumah, saya lagi banyak kegiatan ke majelis taklim untuk belajar. Karena itu persiapan yang sangat penting. Dunia ini nggak selama-lamanya buat saya, yang harus saya siapkan what’s next dan kalau kita ngomongin tua akan dekat dengan kematian. Akan ada alam selanjutnya. Nah di dunia ini kita bersiap ke alam selanjutnya. Saya lagi di titik itu," ujarnya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement