Selasa 26 Feb 2019 13:48 WIB

Agenda Padat Kim Jong-un Selama di Vietnam

Kim Jong-un akan bertemu dengan Trump untuk membahas denuklirisasi Korea Utara.

Rep: Rossi Handayani/ Red: Nur Aini
Presiden AS Donald Trump bertemu dengan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un di Pulau Sentosa, Singapura, Selasa (12/6).
Foto: AP
Presiden AS Donald Trump bertemu dengan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un di Pulau Sentosa, Singapura, Selasa (12/6).

REPUBLIKA.CO.ID, HANOI -- Pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un tiba di Vietnam pada Selasa (26/2), untuk pertemuan puncak dengan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump. Mereka akan mencari kesepakatan tentang janji Korea Utara untuk menyerahkan program senjata nuklirnya.

Kim, yang melakukan perjalanan dari ibu kota Korea Utara dengan kereta api, tiba di stasiun di kota Dong Dang di Vietnam, setelah menyeberang perbatasan dari Cina. Pejabat Vietnam siap menerimanya di stasiun dengan karpet merah termasuk penjaga dan bendera kedua negara berkibar.

Baca Juga

Sementara Trump dijadwalkan tiba di ibu kota Vietnam, Hanoi, pada Selasa malam. Ia akan bertemu Kim untuk pembicaraan singkat empat mata pada Rabu malam (27/2), diikuti dengan makan malam.

Juru bicara Gedung Putih, Sarah Sanders mengatakan, mereka masing-masing akan ditemani oleh dua tamu dan juru bahasa. Kemudian akan diikuti oleh lebih banyak pertemuan antara kedua pemimpin pada Kamis.

Pembicaraan keduanya dilakukan setelah delapan bulan pertemuan perdana bersejarah antara presiden AS duduk dengan pemimpin Korea Utara di Singapura.

Meski demikian, pertemuan kedua tersebut dipandang pesimis akan membawa kesepakatan akhir tentang penghapusan senjata nuklir Korea Utara, yang mengancam Amerika Serikat. Namun, ada harapan yang dapat mengarah pada deklarasi bahwa Perang Korea 1950-53 akhirnya dapat secara resmi berakhir. Amerika Serikat akan mengharapkan gerakan signifikan Kim terhadap denuklirisasi sebagai imbalannya.

Di Singapura, Kim berjanji untuk bekerja menuju denuklirisasi total semenanjung Korea. Sementara, Senator dan pejabat keamanan A.S. Amerika telah memperingatkan Trump agar tidak membuat kesepakatan yang tidak akan banyak berpengaruh untuk mengekang ambisi nuklir Korea Utara.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement