Senin 04 Mar 2019 21:18 WIB

Demokrat tak akan Beri Toleransi Kader yang Konsumsi Narkoba

Ferdinan menyesalkan tindakan yang dilakukan oleh Andi Arief

Rep: Nugroho Habibie/ Red: Bayu Hermawan
Kadiv Humas Polri Irjen Pol M. Iqbal memberikan keterangan pers terkait penangkapan Wasekjen Partai Demokrat Andi Arief atas dugaan penyalahgunaan Narkoba di Mabes Polri, Jakarta, Senin (4/3).
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Kadiv Humas Polri Irjen Pol M. Iqbal memberikan keterangan pers terkait penangkapan Wasekjen Partai Demokrat Andi Arief atas dugaan penyalahgunaan Narkoba di Mabes Polri, Jakarta, Senin (4/3).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Advokasi dan Bantuan Hukum DPP Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean menegaskan, partainya tidak memberi toleransi kepada kader yang terbukti mengkonsumsi narkoba. Ferdinan menyesalkan tindakan yang dilakukan oleh Andi Arief karena kedapatan tengah mengkonsumsi narkoba.

 "Kami tegaskan Partai Demokrat dalam hal ini tetap tidak akan memberi toleransi dan kompromi kepada siapapun yang menyalahgunakan narkoba," jelas Ferdinand kepada Wartawan, Senin (4/2).

Baca Juga

Ferdinand mengaku terkejut atas penangkapan tersebut. Sebab, menurutnya, Andi Arief tidak pernah bersinggungan dengan narkoba dan Andi Arief merupakan kader partai yang cukup memberikan kontribusi dan dedikasi kepada partai.

Ferdinand menjelaskan, kabar penangkapan Andi Arief diketahuinya dari siaran pers lembaga kepolisian. Namun, pihaknya belum mendapat informasi secara langsung dari Andi Arief. Selanjutnya, partai Demokrat akan mendalami masalah tersebut untuk memastikan kejadian yang sebenarnya.

"Memang peristiwanya sudah terjadi dan kami akan mendalami dan melakukan langkah-langkah berikutnya," jelasnya.

Seperti diketahui, polisi menangkap politikus Partai Demokrat Andi Arief karena diduga mengkonsumsi narkoba jenis sabu. Ia digerebek di sebuah kamar hotel kawasan Slipi, Jakarta, pada Sabtu (3/3) malam.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement