REPUBLIKA.CO.ID, AlJIER -- Pihak yang berwenang di Aljazair menghentikan pelayanan kereta dan metro di Ibu Kota negeri itu, Aljier, pada Jumat (8/3). Hal itu dilakukan di tengah keamanan ketat menjelang unjuk rasa untuk menentang Presiden Abdelaziz Bouteflika.
Unjuk rasa besar kini sudah memasuki pekan ketiga dalam menantang presiden yang berusia 82 tahun, yang sedang sakit dan sudah memerintah selama 20 tahun dan akan maju kembali untuk pemilihan tanggal 18 April. Puluhan ribu warga Aljazair sudah lelah menghadapi pemerintahan yang didominasi oleh para veteran perang 1954-1962 untuk mendapat kemerdekaan dari Prancis. Mereka meminta Bouteflika untuk mengundurkan diri, yang meskipun dalam keadaan sakit masih mengajukan dokumen pencalonan.
Unjuk rasa massal tersebut diperkirakan dimulai pada siang hari. Pada Kamis, Bouteflika mengeluarkan peringatan pertama kepada para pengunjuk rasa bahwa kekacauan dapat menyebabkan ketidakstabilan negara.
Presiden sudah lama tidak berbicara di depan umum sejak mengalami stroke pada 2013 dan baru-baru ini menjalani perawatan di rumah sakit di Jenewa