REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden Jusuf Kalla yang juga Ketua Dewan Pengarah Tim Kampanye Nasional Joko Widodo-Maruf Amin memaklumi jika survei internal Badan Pemenangan Nasional (BPN) menempatkan pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno lebih unggul dari Joko Widodo-Maruf Amin. Hal itu wajar mengingat setiap survei internal tim kampanye menginginkan pasangan calonnya unggul.
"Namanya saja internal terserah, mau 100 persen kek, mau apa. Kenapa nggak sekalian saja," ujar JK saat diwawancarai wartawan di Kantor Wakil Presiden, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta, Selasa (12/3).
Namun demikian, JK menyarankan untuk tidak menjadikan hasil survei sebagai acuan. JK bahkan meminta untuk mengabaikan hasil survei dan lebih mengutamakan kerja keras. Itu juga salah satu arahannya sebagai Dewan Pengarah TKN Jokowi-Maruf.
"Saya jarang baca survei. Yang penting kerja keras, jangan karena survei baik, orang berhenti bekerja, survei jelek orang menangis. Jangan! Pokoknya anggap saja semua fifty-fifty (50:50), supaya ada kerja keras," ujar JK.
Sebelumnya, Koordinator juru bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Dahnil Anzar Simanjuntak mengklaim hasil survei internal BPN menyebut elektabilitas pasangan nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno telah mencapai 54 persen. Prabowo-Sandiaga unggul daripada Jokowi-Ma'ruf yang hanya 40 persen.
"Hasil survei kita, justru saat ini sudah crossing, Prabowo Sandi sudah di angka 54 persenan sedang Jokowi 40-an. Jadi kami yakin beberapa hari ini pada saat pencoplosan Prabowo Sandi itu bisa menang diatas angka 60 persen," ujar Dahnil, Senin (11/3).