Ahad 17 Mar 2019 19:00 WIB

Muslim Selandia Baru Banjir Dukungan

Warga Selandia Baru memberi sumbangan makanan dan uang bagi keluarga korban.

Rep: Lintar Satria/ Red: Ani Nursalikah
Seorang gadis kecil berjalan untuk meletakkan bunga di dinding Kebun Raya di Christchurch, Selandia Baru, Ahad, (17/3/2019). Meletakkan bunga sebagai aksi solidaritas pascapenembakan di dua masjid kota Christchurch pada Jumat (15/3).
Foto: AP / Vincent Thian
Seorang gadis kecil berjalan untuk meletakkan bunga di dinding Kebun Raya di Christchurch, Selandia Baru, Ahad, (17/3/2019). Meletakkan bunga sebagai aksi solidaritas pascapenembakan di dua masjid kota Christchurch pada Jumat (15/3).

REPUBLIKA.CO.ID, WELLINGTON -- Masyarakat Selandia Baru menanggapi serangan mematikan di dua masjid Christchurch dengan serangkaian kegiatan solidaritas antaragama. Mereka mengumpulkan dana untuk membeli makanan halal dan menawarkan bantuan menemani Muslim yang takut datang ke masjid.

Pembantaian 50 orang di dua masjid itu telah mengejutkan negeri Kepuluan Pasifik tersebut. Sebuah negeri yang dianggap aman karena angka pembunuhannya cukup kecil hanya 50 pembunuhan per tahun.

Baca Juga

Tapi rasa jijik atas serangan mematikan yang dilatari motif rasial telah memicu dorongan masyarakat Selandia Baru memberi dukungan dan membantu komunitas Muslim di negeri itu. Salah satunya Yoti Ioannou dan istrinya yang tinggal di dekat Christchurch.

Ioannou mengunggah pengumuman di media sosial Facebook meminta masyarakat sekitar menyumbangkan makanan halal. Makanan halal ini diberikan kepada keluarga dan kerabat korban penembakan yang menunggu di rumah sakit.

Keluarga dan kerabat korban penembakan mengatakan makanan halal langsung membanjir. Banyak warga Selandia Baru mengantre memberikan makanan kepada warga Muslim yang sedang menunggu keluarga atau kerabat mereka dioperasi. 

"Mereka sangat rendah hati dan senang membantu, kami akan terus bekerja secara konsisten untuk membantu para keluarga korban," kata Ioannou, seperti dilansir di Aljazirah, Ahad (17/3). 

photo

Ioannou mengatakan begitu banyak makanan yang disumbangkan sampai ia harus menelepon warga sekitar untuk berhenti menyumbangkan makanan. "Orang-orang di Christchurch terbiasa bersatu, sekarang sudah menjadi kebiasaan kami. Saya senang hari ini terjadi lagi," kata Ioannou, menyinggung gempa bumi 2011 yang menewaskan lebih dari 180 orang.

Komunitas Sikh di Christchurch juga menawarkan bantuan kepada komunitas Muslim. Mereka ingin membantu membersihkan jenazah, mengantar jenazah ke pemakaman, menggali makam untuk korban meninggal dan membantu menggelar acara pemakaman.

Di seluruh negeri masyarakat Selandia Baru membuat kampanye pengumpulan dana bantuan. Dana yang terkumpul sudah mencapai 3,2 juta dolar Selandia Baru atau 2,2 juta dolar AS. Dana tersebut terkumpul dalam 24 jam pascapenembakan.

Pada Sabtu (16/3) platform pengumpulan dana Givealittle sempat mengalami gangguan karena begitu banyak yang mengakses situs mereka. Sementara Launch Good memperoleh 23 ribu donor dalam kampanye "United for Christchurch" yang juga akan dikontribusikan ke Pusat Informasi Islam Selandia Baru.

"Kia kaha untuk seluruh warga Selandia Baru, kasih untuk seluruh keluarga yang terdampak," tulis salah satu donator dalam pesannya menunggunakan kalimat Maori yang berarti 'tetap kuat'.

photo
Keluarga korban berdiri di luar masjid setelah penembakan yang mengakibatkan banyak kematian dan cedera di Masjid Al Noor di Deans Avenue di Christchurch, Selandia Baru, (15/3 2019).

Di tempat lain banyak yang menawarkan bantuan dan dukungan kepada Muslim. Banyak warga menjulurkan tangan mereka kepada Muslim yang merasa takut untuk meninggalkan rumah mereka.

"Jika ada perempuan Muslim di Wellington yang merasa tidak aman sekarang, saya akan berjalan bersama Anda, menunggu sampai bus Anda tiba, saya akan duduk di bus bersama Anda atau berjalan menemani Anda di toko," tulis salah satu warga Selandia Baru Lianess Howard di media sosial Facebook.

Unggahan Howard ini menjadi viral di mana-mana. Unggahan tersebut diunggah kembali di media sosial Twitter dan dibagikan lebih dari 16 ribu kali.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement