REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Tjahjo Kumolo, meminta masyarakat tidak golput pada 17 April nanti. Mendagri menginstruksikan pemerintah daerah (pemda) untuk menyosialisasikan pelaksanaan pemilu pada 17 April.
"Datang ke TPS pada 17 April mendatang. Jangan sia-siakan hak pilih, jangan menjadi golput," ujar Tjahjo lewat keterangan tertulisnya, Rabu (20/3).
Tjahjo juga berpesan agar masyarakat mewaspadai berita bohong (hoaks) seputar pemilu. Dirinya pun mengingatkan masyarakat tidak terpengaruh dengan politik uang serta kampanye yang mengandung ujaran kebencian.
Lebih lanjut Tjahjo menjelaskan, Kemendagri telah meminta pemda provinsi, kabupaten dan kota untuk melakukan sosialisasi Pemilu serentak 2019. Pemda diminta memasang iklan pemilu di media lokal, spanduk, poster dan baliho berisi informasi menggunakan hak pilih.
Selain itu, para aparatur sipil negara (ASN) pun diminta ikut menyampaikan sosialisasi pemilu. "Dalam rapat koordinasi dengan camat, kepala desa dan Satpol PP, sudah saya sampaikan untuk mensosialisasikan pemilu serentak di daerah masing-masing. Mereka harus mendukung KPU dan Bawaslu daerah. Tidak lupa Satpol PP dan Linmas agar membantu menjaga keamanan jelang hari H pencoblosan nanti," tambah Tjahjo.
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam), Wiranto, mengimbau masyarakat tidak menjadi golput saat Pemilu pada 17 April nanti. Dirinya juga memastikan pelaksanaan Pemilu Serentak 2019 aman dan kondusif.
"Jangan golput, gunakan hak pilih untuk memilih pemimpin-pemimpin terbaik yang benar-benar membawa negara kita terus membangun secara berkesinambungan," ujar Wiranto di Morotai, Maluku Utara, Selasa (19/3).
Dia pun mengingatkan bahwa masyarakat jangan mudah percaya dengan hoaks pemilu. Misalnya, jika ada yang menyebarkan informasi pelaksanaan pemilu akan rusuh.
"Saya jamin aman. Yang ngomong rusuh itu yang akan bikin rusuh dan nanti kami tangkap, pasti. Karena akan bikin kacau saja. Oleh karena itu mari kita memilih," tegasnya.
Sebelumnya, Wiranto mengingatkan kegiatan pemungutan suara Pemilu 2019 hanya tinggal menghitung hari. Karena itu, kata dia, masyarakat harus memahami bahwa pemilu kali ini tidak hanya untuk memilih kepala negara dan wakil kepala negara saja.
"Sebentar lagi ada pemilu presiden-wakil presiden, juga pileg untuk memilih calon anggota DPR, DPRD provinsi, kabupaten/kota dan calon anggota DPD. Seluruhnya dilaksanakan secara serentak, " ujarnya.
Pemilu secara serentak seperti ini belum pernah terjadi. "Maka kami tunggu pada 17 April, supaya nanti kita sebagai warga negara mau menggunakan hak pilih. Kita pilih pemimpin yang berkualitas, baik presiden-wakil presiden , anggota DPR, anggota DPRD , anggota DPD. Jangan jadikan pemilu pesta demokrasi yang penuh konflik dan hoaks, serta fitnah," tambah Wiranto.