Kamis 21 Mar 2019 05:04 WIB

Mahathir: Sudah Ada yang Berminat Beli Malaysian Airlines

Mahathir sedang mempertimbangkan untuk menjual Malaysian Airlines yang terus rugi.

Malaysian Airlines
Foto: AP
Malaysian Airlines

REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Perdana Menteri Malaysia Tun Dr Mahathir Mohamad mengungkapkan sudah ada pihak yang ingin membeli maskapai Malaysia Airlines (MAS). Peminat berasal dari dalam maupun luar negeri.

"Saya sayang MAS. Saya ingin MAS ini terus dijadikan perusahaan penerbangan nasional, tetapi dia tidak lagi terbang seperti dulu," kata Mahathir sebagaimana disampaikan ke media di lobi parlemen, Rabu.

Mahathir mengatakan, pemerintah Malaysia tidak mampu menanggung belanja operasional perusahaan tersebut setelah sekian lama. Ia menyebutkan bahwa MAS kini beroperasi menggunakan strategi yang tidak menguntungkan.

"Ada pihak tertentu dari luar dan dalam negara ingin beli MAS, jadi kita tidak menolak. Kita akan mengkaji seksama perlu dijual atau tidak," katanya.

Dia mengatakan sejauh ini walaupun pimpinannya dilantik dari orang luar negeri, namun MAS masih rugi sehingga salah satu solusinya adalah dijual. Mahathir mengulas perkembangan terkini terkait rekomendasi pemerintah termasuk rencana menjual perusahaan penerbangan nasional yang kini mengalami kerugian itu.

Sebelumnya, Mahathir mengatakan pemerintah akan mengkaji pelbagai pilihan sebelum membuat keputusan mengenai masa depan MAS. Isu menutup perusahaan penerbangan tersebut adalah urusan yang serius dan keputusan ini akan dibuat secepat mungkin.

MAS yang diswastakan di bawah Khazanah Nasional Bhd (Khazanah) mengalami kerugian yang lebih rendah pada tahun lalu. Beberapa faktor, termasuk pengurangan kru pada 2018, menjadi penyebabnya.

Mengenai rencana supaya MAS ditetapkan di bawah pemerintah, Mahathir mengatakan hal itu akan turut dipertimbangkan, termasuk mengubah manajemen dalam skala besar dan skala kecil. Dia mengatakan dirinya maklum kalau ada pekerja MAS yang berminat untuk pensiun dini.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement