Jumat 22 Mar 2019 14:40 WIB

Jokowi Klaim Rehabilitasi dan Rekonstruksi NTB Sudah Cepat

Prosedur yang dulu ruwet ada 17 tahapan, sudah dipotong tinggal 4 tahapan

Rep: Muhammad Nursyamsyi/ Red: Esthi Maharani
Sejumlah rumah di Desa Pesanggrahan, Kecamatan Montong Gading, Kabupaten Lombok Timur, roboh akibat gempa yang melanda Lombok pada Ahad (17/3).
Foto: Republika/Muhammad Nursyamsyi
Sejumlah rumah di Desa Pesanggrahan, Kecamatan Montong Gading, Kabupaten Lombok Timur, roboh akibat gempa yang melanda Lombok pada Ahad (17/3).

REPUBLIKA.CO.ID, LOMBOK BARAT -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) menilai proses rehabilitasi dan rekonstruksi pascagempa di Nusa Tenggara Barat (NTB) sudah berjalan cepat. Jokowi mengatakan, sebelumnya prosedur pencairan bantuan stimulan untuk warga terdampak gempa tergolong rumit dan berbelit-belit lantaran harus memenuhi 17 aspek persyaratan.

"Prosedur yang dulu ruwet ada 17 tahapan, sudah kita potong tinggal 4 tahapan, menurut saya sudah cepat," ujar Jokowi saat bertemu warga terdampak gempa di Gedung Hakka, Lombok Barat, NTB, Jumat (22/3).

Jokowi mengaku sudah memerintahkan para menteri, gubernur, bupati, dan wali kota di NTB untuk segera menyelesaikan rehabilitasi dan rekonstruksi yang sudah berjalan sekira tujuh bulan sejak Lombok diguncang gempa pada akhir Juli 2018.

"Saya sudah minta agar cepat bisa diselesaikan tapi dalam prakteknya memang banyak pejabat-pejabat yang khawatir kalau prosedur tidak dilalui mereka takut masuk sel," kata Jokowi.

Jokowi mengatakan, pemerintah pusat sudah mengirimkan dana bantuan stimulan sebesar Rp 5,1 triliun untuk rehabilitasi dan rekonstruksi NTB. Kata Jokowi, proses rehabilitasi dan rekonstruksi di NTB berjalan cepat, namun bukan berarti tanpa hambatan.  Jokowi menilai bahan material untuk membangun rumah tahan gempa di NTB masih kurang banyak sehingga menghambat percepatan rehabilitasi dan rekonstruksi.

"Hanya material di lapangan kurang (seperti) semen, baja ringan, suplai masih kurang, saya sudah telepon menteri, BUMN-BUMN, segera kirimkan semen ke Lombok secepatnya. Saya pastikan di NTB Rp 5,1 triliun sudah sampai di sini, itu yang paling penting, artinya prosedur di sini yang harus dipercepat," ucap Jokowi.

Dampak gempa yang melanda NTB pada akhir Juli hingga Agustus 2019 mengakibatkan 216 ribu rumah penduduk rusak, dengan rincian 75 ribu rumah rusak berat, 33 ribu rumah rusak sedang, dan 108.306 rumah rusak ringan.

Hingga saat ini, berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) NTB per Jumat (22/3), progres rehabilitasi dan rekonstruksi untuk rumah rusak berat yang sudah rampung sebanyak 1.730 rumah dan yang sedang dalam pembangunan sebanyak 15.212 rumah. Sementara rumah rusak sedang yang sudah dibangun sebanyak 1.634 rumah dan 6.911 sedang dalam pembangunan. Sementara untuk rumah rusak ringan, sudah terbangun 5.133 rumah dan 15.167 rumah sedang dalam pembangunan.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement