Ahad 31 Mar 2019 11:43 WIB

TKN: Jokowi Unggul 5-0 dari Prabowo di Debat Capres

TKN menilai Jokowi unggul dari pemaparan visi misi hingga tanya jawab.

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Indira Rezkisari
Capres No 01 Joko Widodo bersama Capres No 02 Prabowo Subianto ketika mengikuti Debat keempat Capres 2019 di Hotel Shangri-La, Jakarta, Sabtu (30/3).
Foto: Republika/Prayogi
Capres No 01 Joko Widodo bersama Capres No 02 Prabowo Subianto ketika mengikuti Debat keempat Capres 2019 di Hotel Shangri-La, Jakarta, Sabtu (30/3).

REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Sekjen DPP PDIP Hasto Kristiyanto menyebut Capres 01 Jokowi unggul dengan skor 5-0 dari Capres 02 Prabowo Subianto dalam debat capres, Sabtu (30/3) malam. Hasto menyimpulkan keunggulan Jokowi terlihat dari pemaparan visi, misi serta sesi tanya jawab.

"Maka debat tadi malam saya beri keunggulan 5-0 bagi pak Jokowi karena untuk visi misi kita nilai sebagai satu hal yang harus dilakukan kedua calon tersebut," katanya pada wartawan saat kampanye di Kota Bekasi, Ahad (31/3).

Baca Juga

Ia menekankan pemerintahan Jokowi berkomitmen menyempurnakan seluruh birokrasi melalui sistem yang baik. Ia mengungkapkan Jokowi menjadi pelopor penerapan layanan digital seperti KTP-El, E-goverment. Adapun Prabowo, kata dia, belum ada solusi tata kelola pemerintahan.

"Berantas korupsi tidak bisa dilakukan dengan retorika Pak Prabowo mengulang berbagai persoalan itu tapi rakyat tidak lupa bagaimana Pak Prabowo dengan kewenangannya tidak mampu menertibkan korupsi yang mendera kadernya sendiri," ujarnya.

Kemudian, ia menyoroti penggunaan istilah Digital Melayani (Dilan) yang diutarakan Jokowi bukan hanya bertujuan menggaet milenial. Menurutnya, dukungan Jokowi pada milenial dapat dilihat dari keberpihakan kebijakannya. Salah satunya soal kemajuan bisnis start-up.

"Pak Jokowi sangat visioner, infrastruktur digital dibangun sangat baik. Bagaimana kita lihat pendidikan kita makin baik, muncul unicorn baru di Indonesia yang merupakan empat terhebat dibanding tujuh yang ada di Asia Tenggara ini," ucapnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement