Selasa 09 Apr 2019 07:11 WIB

Film Bumi Itu Bulat Angkat Isu Toleransi

Film Bumi Itu Bulat akan tayang 11 April 2019.

Rep: Desy Susilawati/ Red: Reiny Dwinanda
Para sineas dan inisiator film Bumi itu Bulat pada saat talkshow dan jumpa pers di wilayah Kemang, Jakarta Selatan, Senin (11/3).
Foto: Republika/Farah Noersativa
Para sineas dan inisiator film Bumi itu Bulat pada saat talkshow dan jumpa pers di wilayah Kemang, Jakarta Selatan, Senin (11/3).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Film berjudul Bumi Itu Bulat segera hadir di bioskop pada 11 April 2019 mendatang. Film yang diproduseri Robert Ronny itu ingin menyebarkan pesan positif melalui kisah persahabatan, cita dan cinta, serta hubungan antara orang tua dan anak.

"Saya merasa resah beberapa tahun terakhir ini, intoleransi makin meningkat dan perbedaan yang ada di Indonesia dijadikan alasan untuk membenci dan konflik," tutur Robert.

Lewat Bumi Itu Bulat, Robert ingin mengingatkan kembali bahwa semua perbedaan yang ada di Indonesia justru adalah sebuah kekuatan. Ia percaya semua elemen masyarakat bisa bersama-sama membangun Indonesia yang lebih baik.

Robert menginisiasi film tersebut bersama Ketua Umum PP GP Anshor Gus Yaqut, aktris senior Christine Hakim, komedian Arie Kriting, desainer busana Muslim Jenahara Nasution. Ceritanya ber-setting Surabaya, Jawa Timur dan Jakarta.

Bumi Itu Bulat menceritakan tentang Rahabi (Rayn Wijaya) yang membentuk sebuah  grup musik Rujak Acapella bersama teman-teman kuliahnya. Mereka terdiri dari mahasiswa dan mahasiswi yang memiliki latar belakang berbeda.

Rahabi merupakan seorang Muslim yang merupakan anak dari seorang pimpinan Banser. Ia berteman dengan Hitu (Aldy Rialdi), Muslim dari Ambon yang bercita-cita menjadi Banser karena keluarganya pernah dibantu Banser saat kerusuhan di Ambon.

Sementara itu, Sayid (Qausar Harta) digambarkan sebagai seorang Muslim berlatar Muhammadiyah yang ingin menjadi novelis. Sedangkan Markus (Kenny Austin) merupakan pria keturunan Cina Kristen. Grup ini juga dilengkapi oleh seorang perempuan benama Tiara (Rania Putrisari), seorang gadis yang ternyata menyukai Rahabi.

Ayah Rahabi, Syamsul (Mathias Muchus), berada di organisasi milisi Islam yang dikenal sebagai Banser. Dia menghabiskan banyak waktu di organisasi, sehingga dia hampir tidak punya waktu untuk keluarganya. Rahabi pun mengambil alih tanggung jawab untuk membiayai studi adik perempuannya. Dipenuhi dengan tekad dan ambisi yang kuat, Rahabi ingin merilis album yang sukses.

Jalan itu sudah terbuka ketika produser bernama Aldi (Arie Kriting) menawarkan rekaman dengan syarat Aisha (Febby Rastanty) harus ada di Rujak Acapella. Aisha adalah mantan penyanyi remaja yang terkenal dan sekarang sudah berhenti bernyanyi karena hijrah. Kebetulan Aisha kuliah di kampus yang sama dengan mereka.

Demi mengajak Aisha bergabung, Rahabi bersedia melakukan apa saja yang diperintahkan Aisha. Tugas dari Aisha adalah Rahabi harus mewawancarai Melinda (Ria Irawan), dosen yang baru dipecat karena dituduh menebarkan paham kebencian.

Awalnya Rahabi merasa tidak ada yang berbahaya dengan tugas Aisha. Sampai kemudian keluarga dan keempat sahabat mencurigai Rahabi bergabung dalam organisasi radikal.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement