REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Tempat Pemungutan Suara (TPS) 2 di Kelurahan Belakang Pondok, Kecamatan Padang Selatan, Kota Padang menampilkan satu keunikan saat hari pencoblosan Pemilu Serentak 2019 Pilpres dan Pemilu Legislatif. Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) tampil dengan mengenakan pakaian dari tiga kebudayaan dunia.
Yakni Pakaian Selendang Koto Gadang dari kebudayaan Minangkabau, Indonesia, pakaian Sari dari Kebudayaan India dan pakaian oriental sebagai simbol kebudayaan Tiongkok. Kepala Lurah Belakang Pondok Aidil Zulhani mengatakan KPPS di wilayahnya sengaja mengangkat tema tiga kebudayaan saat hari pencoblosan sebagai bentuk ekspresi dan pengamalan Bhineka Tunggal Ika.
Panitia TPS 2 Kelurahan Belakang Pondok, Kota Padang menampilkan kesan budaya Minang, Tiongkok dan India saat hari pencoblosan Pemilu Serentak, Rabu (17/4).
"Pesannya tidak lain Bhineka Tunggal Ika. Kita Indonesia beragam, berbeda pilihan tapi kita tetap rukun bersama," kata Aidil.
Kelurahan Belakang Pondok diketahui memang tempat bermukim bagi beragam etnis dan budaya. Yakni masyarakat etnis Tiongkok, India dan Minangkabau.
Selama ini kehidupan warganya rukun walaupun dalam keadaan beragam etnis dan kepercayaan. Panitia dari KPPS yang bertugas di TPS Belakang Pondok ini kata Aidil juga berasal dari berbagai etnis.
Desain TPS ini lebih dominan dengan corak Tiongkok. Alas meda, tiang gerbang berwarna merah loteng TPS yang didirikan di depan sebuah Ruko di Jalan Kampung Nias II Padang ini juga dihiasi lampion berwarna merah.
Pantauan Republika, hari ini TPS 2 Belakang Pondok cukup ramai dikunjungi warga yang hendak menunaikan hak pilihnya. Aidil menyebut pihaknya sengaja mendesain TPS semenarik mungkin supaya hari pesta demokrasi ini lebih mengembirakan buat warga.
Warga Belakang Pondok Martin Makmur mengaku ceria datang ke TPS hari ini untuk memilih pemimpin yang inginkan. Bagi Martin yang merupakan keturunan etnis Tionghoa, di Kota Padang ini datang ke TPS bukan sekadar memilih. Tapi juga jadi ajang bercengkerama dengan warga lain di hari libur ini.
Martin menyukai TPS yang disiapkan oleh KPPS karena menampilkan keragaman etnik di lingkungannya. "Ini lah lambang kebhinekaan. Kita bersatu. Selama ini juga begitu, tidak ada pernah terjadi keributan, kompak," uajr Martin.